DIGITAL LIBRARY



JUDUL:EFEK ANTIMETALOTOKSIK EKSTRAK TANAMAN KELAKAI (Stenochlaenna palustris) TERHADAP KADAR SENYAWA DIENA TERKONJUGASI HEPAR TIKUS (Rattus norvegicus) YANG DIINDUKSI OLEH KADMIUM (Cd) IN VITRO
PENGARANG:Ozanata Azima
PENERBIT:FAKULTAS KEDOKTERAN
TANGGAL:2018-02-02


Perairan di Kalimantan Selatan mengandung logam berat kadmium (Cd) yang
dapat membahayakan kesehatan manusia. Di dalam tubuh, kadmium juga dapat
memicu stres oksidatif dan meningkatkan produksi spesies oksigen reaktif. Stres
oksidatif dapat dicegah oleh antioksidan. Salah satu sumber antioksidan adalah
tumbuhan kelakai (
Stenochlaena palustris) yang banyak tumbuh di lahan gambut
Kalimantan Selatan dan telah lama menjadi sumber pangan masyarakat suku
Dayak. Tumbuhan kelakai mengandung senyawa aktif flavonoid, alkaloid, dan
steroid yang dapat mengelat logam berat seperti kadmium. Penelitian
in vitro ini
bertujuan mengetahui aktivitas antimetalotoksik ekstrak tanaman kelakai terhadap
pembentukan senyawa diena terkonjugasi pada hepar tikus
(Rattus norvegicus)
yang diinduksi oleh kadmium. Penelitian ini merupakan studi eksperimental murni
dengan
posttest-only with control group design menggunakan hepar dari 24 ekor
tikus putih yang akan dijadikan homogenat. Homogenat hepar dipajan dengan
CdSO
4 kemudian dibagi menjadi kelompok kontrol (P0) dan kelompok perlakuan
(P). Ekstrak kelakai ditambahkan ke dalam kelompok perlakuan dengan konsentrasi
5 g/L (P1), 10 g/L (P2), dan 15 g/L (P3). Kadar senyawa diena terkonjugasi pada
P0, P1, P2, dan P3 masing-masing sebesar 1,113 µM; 0,533 µM; 0,313 µM dan
0,077 µM.


Kata kunci: Kadmium, stres oksidatif, senyawa diena terkonjugasi, ekstrak
kelakai, antimetalotoksik.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI