Limbah cair tahu memiliki tingkat pencemaran lebih tinggi dari pada limbah padat karena banyak mengandung protein dan karbohidrat tinggi sehingga terjadinya pembusukan dan menyebabkan pencemaran pada air sungai. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi cemaran air limbah tahu terhadap kualitas air Sungai Kemuning di Kecamatan Banjarbaru Selatan.

Penelitian ini dilakukan dengan metode grab sample sebanyak lima titik sampel yang diteliti selama dua hari dengan kedalaman 25 cm, kemudian dilakukan metode matching (pencocokan) antara hasil penelitian limbah cair tahu dengan Peraturan Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 5 Tahun 2007dan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Baku Mutu Air Limbah pada limbah cair industri tahu.Pengujian yang dilakukan meliputi parameter bau, rasa, warna, suhu, pH, kekeruhan, BOD, COD, TSS, H₂S, dan NH₃-N.

 Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas air sungai pada titik A1 (air sungai), A3 (outlet Ana), dan A5 (outlet Baihaki) masih dalam klasifikasi tercemar ringan hingga sedang pada parameter bau, rasa, warna, suhu, pH, kekeruhan, BOD, COD, dan TSS. Pada titik sampel A2 (inlet Ana) dan A4 (inlet Baihaki) termasuk dalam klasifikasi tercemar berat karena seluruh nilai parameter melewati nilai standar baku mutu limbah cair industri tahu, sedangkan pada parameter H₂S, dan NH₃-N seluruh titik sampel melewati nilai parameter melewati nilai standar baku mutu limbah cair industri tahu dan termasuk klasifikasi tercemar berat.

Kata kunci: Limbah cair tahu, kualitas air