Permasalahan di lapangan bahwa anak autis kurang dalam melakukan kontak mata kepada orang lain yang mengajaknya berinteraksi. Oleh karena itu, tujuan penelitian untuk mengetahuai apakah terdapat peningkatan kontak mata anak autis menggunakan media virtual reality di kelas 9 SMPN 14 Banjarmasin Pendekatan yang digunakan adalah metode eksperimen. Metode yang digunakan adalah Single Subject Research (SSR). Desain yang digunakan adalah A-B-A. Sistem pencatatan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah pencatatan dengan observasi langsung berupa teknik pencatatan durasi. Adapun analisis data yang digunakan adalah analisis dalam kondisi dan analisis antar kondisi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi perubahan level dari negatif menjadi positif karena durasi kontak mata mengalami peningkatan, perubahan arah trend dari menurun lalu menaik yang bermakna positif, persentase overlap data 0% yang berarti media virtual reality berpengaruh terhadap target behavior (efektif) karena tidak adanya data yang tumpang tindih. Dari data tersebut maka diketahui bahwa terdapat peningkatan kontak mata anak autis menggunakan media virtual reality di kelas 9 di SMPN 14 Banjarmasin.