Kata Kunci: Putusan Hakim, Pidana Pengawasan, Peradilan Anak

Pidana pengawasan bagi anak adalah pidana yang khusus dikenakan untuk anak yakni pengawasan yang dilakukan oleh penuntut umum terhadap perilaku anak dalam kehidupan sehari-hari di rumah anak dan pemberian bimbingan yang dilakukan oleh pembimbing kemasyarakatan. Berdasarkan pasal 71 ayat 1 huruf b angka 3 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan Pidana Anak mengatur bahwa pidana pengawasan terhadap anak paling singkat 3 (tiga) bulan dan paling lama 2 (dua) tahun, kemudian anak ditempatkan di bawah pengawasan penuntut umum anak dan dibimbing oleh Pembimbing Kemasyarakatan.

Tujuan Penelitian ini untuk untuk menganalisis implementasi dalam putusan hakim terhadap penjatuhan pidana pengawasan bagi anak dan untuk menganalisis mengenai untuk menganalisis Pidana Pengawasan (Probation) bagi anak sudah dengan tujuan pemidanaan. Penenelitian ini menggunakan Pendekatan  perundang-undangan dan pendekatan konseptual.

Hasil penelitian ditemui bahwa Implementasi terhadap putusan hakim dalam menjatuhkan pidana pengawasan bagi anak harus sesuai dengan apa yang menjadi dasar perbuatan yang dilakukannya, putusan hakim lebih cendrung dilihat dari usia anak yang melakukan tindak pidana bukan dari apa dasar perbuatannya, hakim dapat memutuskan penjatuhan pidana pengawasan bagi anak karena penajatuhan putusan pengawasan bagi anak dapat memberikan efek jera tetapi tidak merenggut kebebasan anak yang dimana anak memiliki hak-hak yang dilindungi oleh Negara dan Pidana Pengawasan bagi anak tidak sesuai dengan tujuan pemidanaan karena tujuan pemidanaan lebih menitikberatkan pelaku anak. Tujuan pemidanaansecara tegas mengatakan bahwa pidana bukanlah sekedar untuk melakukan pembalasan atau pengimbalan kepada orang yangtelah melakukan suatu tindak pidana tetapi mempunyai tujuan tertentu yang bermanfaat danpembalasanitu hanya sebagai sarana untuk melindungi kepentingan masyarakat.