DIGITAL LIBRARY



JUDUL:EFISIENSI TEKNIS USAHATANI SAWI DI KOTA BANJARBARU DENGAN PENDEKATAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)
PENGARANG:Dyah Wahyuningsih
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2020-09-24


Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa tingkat efisiensi teknis dan menguji faktor yang mempengaruhi efisiensi teknis usahatani sawi dengan mengestimasi faktor umur, tingkat pendidikan, pengalaman berusahatani, jumlah anggota keluarga, status kepemilikan lahan, dan pendapatan diluar usahtani. 

Penelitian ini dilaksanakan di Kota Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan, pada bulan Januari 2020 sampai dengan bulan Agustus 2020. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan dengan pertimbangan bahwa Kota Banjarbaru merupakan penghasil sawi terbesar di Provinsi Kalimantan Selatan. Responden pada penelitian ini sebanyak 50 orang dengan rincian 36 orang dari Kecamatan Liang Anggang, 8 orang dari Kecamatan Landasan Ulin dan 6 orang dari Kecamatan Banjarbaru Utara. Penentuan sample dilakukan secara proportionated random sampling. Metode pengolahan data yang digunakan untuk menganalisis efisiensi teknis, menggunakan pendekatan non parametrik Data Envelopment Analisys (DEA) dan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi teknis menggunakan regresi Tobit.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata penggunaan input petani responden yaitu luas lahan 0,097 ha, benih sawi 2,48 kg/ha, pupuk organik 7.420 kg/ha, pupuk anorganik 747,95 kg/ha, pestisida 2,511 l/ha, tenaga kerja 436,1 HKSP. Analisis efisiensi teknis dengan DEA menunjukkan bahwa petani tidak efisien secara teknis dalam produksi sawi dengan rata-rata efisiensi teknis sebesar 80,6% untuk model Constant Return to Scale (CRS), 89,9% untuk model Variable Return to Scale (VRS) dan 0,897% untuk model Scale Efficiency (SE). Petani responden dengan kondisi Increasing Return to Scale (IRS) 52%, kondisi Constant Return to Scale (CRS) 32% dan kondisi Decreasing Return to Scale (DRS) 16%. Model regresi Tobit untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi efisiensi, mengungkapkan bahwa faktor tingkat pendidikan, pengalaman berusahatani dan jumlah anggota keluarga berpengaruh positif, sedangkan faktor umur, status kepemilikan lahan dan pendapatan diluar usahatani berpengaruh negatif terhadap efisiensi. Peningkatan efisiensi teknis usahtani sawi di Kota Banjarbaru masih bisa lakukan dengan pengurangan penggunaan input produksi sesuai dengan penggunaan input produksi petani sawi lain, yang sudah efisien secara teknis. 

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI