Dalam penyelenggaraan pendidikan dengan model boarding school, rentan menimbulkan masalah pada proses belajar siswa karna harus tinggal jauh dari keluarga. Seringkali, grit atau ketahanan pada diri siswa mudah teralihkan dalam menyelesaikan suatu hal.Tempat untuk mengembangkan ilmu dan mengasah kecerdasan merupakan fungsi sekolah, sedangkan memberi motivasi dan dukungan sosial merupakan fungsi dari keluarga. Dengan adanya persepsi dukungan yang didapatkan dari keluarga akan berhubungan dengan grit pada siswa di sekolah boarding school. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi dukungan keluarga dengan grit pada siswa di SMAN Banua Kalsel Billingual Boarding School. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ialah purposive sampling dengan kriteria yaitu siswa di bilingual boarding school. Penelitian ini menggunakan dua alat ukur yaitu skala persepsi dukungan keluarga dan skala grit. Hasil pada penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara persepsi dukungan keluarga dengan grit pada siswa di SMAN Banua Kalsel Billingual Boarding School  dengan sumbangan sebesar 14,3% sedangkan 86,7% merupakan sumbangan faktor lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Saran dari penelitian ini adalah siswa diharapkan mampu untuk memaksimalkan waktunya dengan sebaik-baiknya untuk tetap berinteraksi mengenai seputar kegiatan sekolah atau masalah yang sedang dihadapi dengan keluarga walaupun harus tinggal berjauhan.