ADHD adalah gangguan perilaku yang dialami seseorang dengan gejala berupa kesulitan konsentrasi, impulsivitas dan hiperaktivitas. Kesulitan berkonsentrasi menyebabkan individu mudah terpengaruh stimulus saat belajar dan sering tidak selesai mengerjakan tugas. Salah satu cara untuk meningkatkan konsentrasi pada anak ADHD adalah terapi puzzle. Terapi puzzle adalah terapi yang menggunakan permainan puzzle dan dilakukan selama 30 menit selama 8 hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas terapi puzzle dalam meningkatkan konsentrasi anak ADHD. Jenis penelitian yang dilakukan adalah quasi eksperiment dengan single subject model ABA. Teknik pengambilan sampel menggunakan sampling purposive dengan kriteria mengalami ADHD sesuai dengan kriteria dari DSM V yang dibuktikan dengan hasil SPPAHI yang diisi oleh orang tua dan wali kelas, berusia 10-12 tahun, mengalami ADHD selama kurang lebih dua tahun terakhir dan tidak atau sedang melakukan terapi. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah tes mewarna dan wawancara. Berdasarkan hasil analisis grafik dalam kondisi terdapat perubahan level dari (-5) ke (+5,7) dan analisis antar kondisi terdapat perubahan level (+29,7) serta persentase overlap 0% yang menunjukkan terdapat perubahan dari terapi puzzle terhadap durasi konsentrasi subjek. Sehingga dapat disimpulkan dari hasil penelitian bahwa terapi puzzle dapat meningkatkan konsentrasi secara signifikan pada anak ADHD, namun saat belajar belum terlihat peningkatan durasi konsentrasi.