Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa di kelas IV SDN Pengambangan 6 Banjarmasin yang disebabkan oleh siswa kesulitan memahami materi pelajaran, pembelajaran yang berlangsung satu arah, serta kurangnya variasi pada kegiatan pembelajaran dikelas. Untuk meningkatkan aktivitas guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa kelas IV SDN Pengambangan 6 Banjarmasin pada muatan PPKn dilaksanakan penelitian tindakan kelas dengan menerapkan kombinasi model Student Teams Achievement Divisions (STAD), Word Square, dan Talking Stick.

Jenis penelitian ini adalah penelitian Tindakan Kelas. Setting penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Pengambangan 6 Banjarmasin yang berjumlah 31 orang terdiri dari 13 orang siswa laki-laki, dan 18 orang siswa perempuan pada semester genap tahun pelajaran 2019/2020. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis data kualitatif (aktivitas guru dan siswa), dan data kuantitatif (hasil belajar siswa). Adapun indikator keberhasilan PTK ini adalah siswa dapat mencapai ketuntasan belajar siswa secara individu ≥70 dan dapat mencapai ketuntasan klasikal ≥80% mendapat nilai ≥70 serta aktivitas guru mencapai kategori “Sangat Baik” dan aktivitas siswa mencapai kategori “Hampir Seluruh Siswa Aktif”.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi model Student Teams Achievement Divisions (STAD), Word Square, dan Talking Stick dapat meningkatkan aktivitas guru dari siklus I pertemuan 1 dengan kategori baik menjadi sangat baik pada siklus II pertemuan 2. Aktivitas siswa secara klasikal dari siklus I pertemuan 1 dengan kategori sebagian kecil aktif menjadi hampir seluruh siswa aktif pada siklus II pertemuan 2. Ketuntasan klasikal hasil belajar siswa pada siklus I pertemuan 1 mencapai 45,2% menjadi 100% pada siklus II pertemuan 2.

Berdasarkan temuan ini dapat disimpulkan bahwa model Student Teams Achievement Divisions (STAD), Word Square, dan Talking Stick dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada muatan PPKn di kelas IV SDN Pengambangan 6 Banjarmasin dan hipotesis dapat diterima. Disarankan bagi guru sebagai bahan pertimbangan dalam pemilihan model pembelajaran, di sarankan kepada kepala sekolah sebagai acuan dan arahan dalam membina guru, dan disarankan kepada peneliti lain hasil penelitian ini dapat diterapkan dan dikembangkan demi kepentingan pendidikan.