Pembelajaranyang memposisikan siswa untuk aktif dan menemukan sendiri konsep matematika memerlukan sarana yang mendukung. Beberapa sekolah masih menerapkan pembelajaran konvensional yang mana belum mampu memfasilitasi siswa untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Hal ini dapat menyebabkan pembelajaran yang tidak bermakna dan mudah untuk dilupakan oleh siswa. Materi yang abstrak turut menambah kesulitan dalam belajar matematika karena siswa tidak dapat menghubungkan pelajaran yang diterimanya dengan lingkungan kesehariannya. Menyediakan bahan ajar berupa LKPD dengan model discovery learning yang dikaitkan dengan lingkungan lahan basah merupakan salah satu solusi dari masalah tersebut. Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan LKPD materi segi empat dan segitiga berbasis  discovery learning berkaitan dengan lahan basah Kalimantan Selatan yang valid. Penelitian pengembangan ini menggunakan model pengembangan Plomp yang dibatasi sampai empat fase berupa fase investigasi awal, fase desain, fase realisasi/konstruksi, dan fase tes, evaluasi dan revisi. Adapun fase kelima (fase implementasi) tidak dilakukan dalam penelitian ini berhubung social distancing yang sedang terjadi akibat pandemi. Kevalidan LKPD diperoleh dengan melakukan uji validasi oleh tiga orang validator. Hasil uji validasi LKPD yang dikembangkan menunjukkan bahwa LKPD materi segi empat dan segitiga berbasis discovery learning dinyatakan valid.