DIGITAL LIBRARY



JUDUL:Prarancangan Pabrik Butil Asetat Dari Butanol Dan Asam Asetat Menggunakan Proses Esterifikasi Dengan Katalis Amberlyst 15 Kapasitas 20.000 Ton/Tahun
PENGARANG:MUHAMMAD RIZKI RAMADHANI
PENERBIT:FAKULTAS TEKNIK
TANGGAL:2018-02-06


Butil Asetat merupakan suatu ester yang dihasilkan dari reaksi esterifikasi dari suatu
senyawa asam karboksilat dan suatu alkohol. Butil asetat adalah senyawa ester dengan struktur
karbon 6 dengan rumus molekulnya adalah CH3COOC4H9 atau C6H12O2 yang digunakan sebagai
pelarut dalam banyak industri kimia. Aplikasi dalam industri dari senyawa butil asetat adalah
sebagai solvent aktif untuk film former seperti selulosa nitrat, selulosa asetat butirat, etil selulosa,
chlorinated rubber, polystyrene, dan resin methacrylate dan beberapa getah alam seperti kauri,
manila, poutianak, dan damar larut dalam butil asetat. Selain itu butil asetat dapat juga digunakan
sebagai protective coating, butil asetat dapat digunakan sebagai pelarut pada kerajinan kulit, tekstil
dan plastik, serta dapat juga digunakan sebagai solvent ekstraksi pada proses bermacam-macam
minyak dan obat-obatan.. Selama ini Indonesia masih mengimpor butil asetat dari negara lain,
sehingga untuk menutupi kebutuhan impor tersebut, dirancang lah pabrik butil asetat dengan
kapasitas 20.000 ton/tahun. Adapun bahan baku pembuatan butil asetat adalah asam asetat dan
butanol dengan kemurnian ±99% yang sudah dapat diperoleh dari industri dalam negeri. Lokasi
pendirian pabrik butil asetat direncanakan di Gresik, karena dekat dengan sumber bahan baku,
pelabuhan dan merupakan kawasan industri.
Pabrik butil asetat yang akan dibangun diproduksi dari asam asetat dan butanol dengan
menggunakan proses esterifikasi. Asam asetat dan butanol bekerja pada tekanan 1 atm dan
temperatur 30 oC yang suhunya akan dinaikan hingga mencapai 90o menggunakan heater. Reaksi
pembuatan butil asetat dari asam asetat dan butanol terjadi dalam sebuah reaktor continous stirred
tank reactor (CSTR) pada fase cair-cair dengan bantuan katalis amberlyst 15. Reaksi yang terjadi
bersifat eksotermis yang berlangsung pada suhu 90 oC dan pada tekanan 1 atm, yang kemudian
akan dimurnikan menggunakan menara distilasi. Produk akhir diperoleh 99% butil asetat.
Pemenuhan air diperoleh dari sungai Brantas sebanyak 1052026,6547 kg/jam. Sedangkan
kebutuhan listrik untuk operasional pabrik sebesar 448,7217 kWatt. Bahan bakar untuk generator
tersebut digunakan diesel oil sebanyak 4,9475 liter/jam.
Nilai Return on Investment (ROI) sesudah pajak untuk pabrik ini adalah sebesar 20% dan
waktu pengembalian modal (POT) sesudah pajak adalah 3,377 tahun. Sedangkan kapasitas Break
Even Point (BEP) adalah sebesar 55,61%, dan kapasitas Shut Down Point (SDP) adalah 32,37%.
Nilai-nilai tersebut menunjukkan bahwa pabrik ini layak untuk dipertimbangkan pendiriannya dan
dapat diteruskan ke tahap perencanaan pabrik.
Kata Kunci: butil asetat, esterifikasi, ester, eksotermis

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI