Kata kunci: Aspek Seni, Direct Instruction, Talking stick, Alat Musik Tradisional Angklung.

Perkembangan aspek seni dapat mengembangkan kecerdasan anak yang tidak hanya bermanfaat pada usia dini tetapi juga bermanfaat untuk perkembangan anak selanjutnya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis aktifitas guru, aktifitas anak serta menganalisis hasil perkembangan seni anak dalam memainkan alat musik tradisional angklung menggunakan kombinasi model pembelajaran direct instruction dan talking stick.

Pendekatan penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari dua siklus dan setiap siklusnya dilaksanakan dua kali pertemuan. Subjek penelitian ini adalah 15 anak Kelompok B.2 di TK Khadijatul Kubra Kota Banjarmasin yang terdiri dari 7 anak laki-laki dan 8 anak perempuan. Teknik pengumpulan data melalui observasi dan dokumentasi. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi aktivitas guru, aktivitas anak dan hasil capaian pengembangan seni anak. Teknik analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Indikator keberhasilan dari penelitian ini adalah apabila perhitungan persentase secara klasikal menunjukkan ≥76 atau minimal mendapatkan ««« pada kategori berkembang sesuai harapan (BSH)

Hasil penelitian terdapat peningkatan pengembangan pada aspek seni setelah pembelajaran memainkan alat musik tradisional angklung. Hasil observasi pada Pra Tindakan menunjukkan bahwa tidak ada anak yang berkategori berkembang sangat baik atau yang mendapatkan persentase 76-100. Setelah adanya tindakan Siklus II pada analisis aktivitas anak mendapatkan 87,33% dan pada pengembangan aspek seni yang mendapatkan «««« dengan kategori berkembang sangat baik menjadi 86,66%. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa menggunakan kombinasi model pembelajaran direct instruction dan talking stick terjadi peningkatan dengan kategori sangat aktif dan dapat mengembangkan aspek seni dalam memainkan alat musik tradisional angklung dengan kategori berkembang sangat baik (BSB).