Kanker serviks adalah tumor ganas primer yang berasal dari metaplasia
epitel di daerah sambungan skuamokolumner (SSK) yaitu daerah peralihan
mukosa vagina dan mukosa kanalis servikalis. Kanker ini merupakan penyebab
kematian akibat kanker tertinggi kedua setelah kanker payudara, terhitung sekitar
10% dari kematian akibat kanker. Lebih dari sepuluh tahun, usaha untuk
mengurangi angka kejadian kanker serviks secara global melalui skrining telah
dikembangkan. Dua diantaranya yang sedang dikembangkan adalah Inspeksi
visual dengan asam asetat (IVA) dan HPV (Human papilloma virus) DNA.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran hasil IVA dan HPV
DNA dalam mendeteksi dini kanker serviks. Metode penelitian yang digunakan
adalah studi deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan
sampel adalah dengan teknkik purposive sampling sebanyak 30 sampel yang
memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi penelitian. Instrumen penelitian yang
digunakan adalah lidi kapas dan larutan asam asetat 5% untuk IVA, sementara
untuk HPV DNA digunakan thinprep pap. Hasil penelitian didapatkan 2 orang
positif IVA (6,7%) dan tidak terdapat pasien dengan hasil tes HPV DNA positif.
Kesimpulan penelitian ini adalah displasia sel serviks dapat terjadi meskipun
belum ada infeksi dari high-risk HPV.

Kata-kata kunci: kanker serviks, deteksi dini, IVA, HPV DNA