Kanker ovarium adalah suatu keganasan yang berasal dari sel-sel epithelial ovarian cancer yang sering disebut sebagai ”silent killer” karena seringnya terdiagnosis saat stadium lanjut, sehingga untuk mendiagnosis kanker ovarium diperlukan suatu metode untuk memprediksinya, yakni dengan menggunakan Risk of Malignancy Index (RMI). RMI adalah suatu metode yang digunakan untuk memprediksi keganasan tumor ovarium prabedah yang menggabungkan beberapa metode pemeriksaan, baik secara klinis, ultrasonografi dan juga petanda tumor untuk meningkatkan sensitivitas dan spesifisitasnya, yakni dengan mengintegrasikan status menopause penderita, temuan USG dan kadar CA-125 serum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat sensitivitas, spesifisitas, nilai prediksi positif, dan nilai prediksi negatif skor RMI dengan menggunakan gold standard gambaran histopatologi. Metode penelitian yang digunakan yakni bersifat observasional analitik dengan pedekatan crossectional menggunakan uji diagnostik preoperatif dengan teknik pengambilan sampel secara purposive sampling sebanyak 29 sampel menggunakan data primer pasien tumor ovarium di RSUD Ulin Banjarmasin. Hasil penelitian didapatkan skor RMI >200 sebanyak 18 pasien (62%) dan <200 sebanyak 11 pasien (38%), sedangkan untuk hasil uji diagnostik RMI yakni didapatkan tingkat sensitivitas 80%, spesifisitas 67%, nilai prediksi positif 80%, dan nilai prediksi negatif 67%.

Kata-Kata Kunci: Risk of Malignancy Index, tumor ovarium, cancer antigen 125 (CA-125).