ABSTRAK

Terdapat tiga aspek kemampuan yang harus dimiliki siswa dalam pembelajaran matematika yaitu kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik. Salah satu kemampuan afektif yang harus dimiliki siswa yaitu Self-Efficacyyang merupakan keyakinan seseorang terhadap kemampuan dirinya untuk mengatur dan melaksanakan upaya yang diperlukan untuk mencapai tujuan. Namun, pada kenyataannya, Self-Efficacy siswa pada pembelajaran matematika masih rendah. Salah satu solusi untuk menumbuhkan Self-Efficacy siswa adalah dengan menerapkan model pembelajaran CORE (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending). Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: (1) untuk mendeskripsikan Self-Efficacy siswa pada model pembelajaran CORE di SMP Negeri 26 Banjarmasin, (2) untuk mendeskripsikan hasil belajar siswa pada model pembelajaran CORE di SMP Negeri 26 Banjarmasin, (3) untuk mendeskripsikan hubungan antara Self-Efficacydengan hasil belajar siswa. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 26 Banjarmasin tahun pelajaran 2019/2020. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII E dengan jumlah 32 orang siswa. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal tes dan angket Self-Efficacy siswa. Pengujian persyaratan analisis menggunakan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov. Setelah data berdistribusi normal dilakukan analisis korelasi pearson product moment dan analisis regresi linear sederhana. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah: (1) Self-Efficacysiswa pada model pembelajaran CORE dominan berada pada kategori sedang, (2) hasil belajar siswa pada model pembelajaran CORE berada pada ketegori sangat kurang, (3) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Self-Efficacysiswa dengan hasil belajar.

Kata kunci: Self-Efficacy, hasil belajar, model pembelajaran CORE.