DIGITAL LIBRARY



JUDUL:KARAKTERISTIK BRIKET LIMBAH TONGKOL JAGUNG DENGAN PEREKAT TEPUNG BIJI NANGKA SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF
PENGARANG:IBRAHIM HASAN
PENERBIT:FAKULTAS TEKNIK
TANGGAL:2018-02-06


Ibrahim Hasan. Program Sarjana Univesitas Lambung Mangkrurat. Januari 2018.
Karakteristik Briket Limbah Tongkol Jagung Dengan Perekat Tepung Biji Nangka
Sebagai Bahan Bakar Alternatif. Komisi Pembimbing : Dr. Abdul Ghofur, S.T., M.T.
Briket merupakan salah satu energi alternatif sebagai pengganti bahan
bakar fosil yang ketersediannya setiap tahun semakin menurun. Bahan utama
briket dapat berupa biomassa. Biomassa adalah bahan organik yang dihasilkan
melalui proses fotosintetik, bahan tersebut bisa berupa produk, sisa atau limbah.
Salah satu biomassa yang berpotensi besar untuk dijadikan bahan utama briket
adalah tongkol jagung. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui karakteristik
briket limbah tongkol jagung dengan perekat tepung biji nangka yang meliputi
kadar air, kadar abu, kadar volatile matter dan nilai kalor. (2) Mengetahui
karakteristik briket limbah tongkol jagung terbaik berdasarkan standar SNI.
Tongkol jagung dikonversi terlebih dahulu menjadi arang dengan proses
karbonisasi setelah itu arang dicampurkan dengan perekat yang berasal dari
tepung biji nangka. Pada penelitian ini dilakukan variasi komposisi arang tongkol
jagung dan tepung biji nangka yaitu 90%:10%, 85%:15% dan 80%:20%. Kemudian
campuran arang dan tepung dicetak dengan variasi tekanan pencetakan 100
kg/cm2 dan 120 kg/cm2. Parameter karakteristik briket berdasarkan SNI 01-6235-
2000 yaitu kadar air, kadar abu, kadar volatile matter dan nilai kalor.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa briket dengan karakteristik
terbaik yaitu briket dengan kode sampel B1 dengan variasi komposisi arang dan
tepung biji nangka 90%:10% dan tekanan pencetakan 120 kg/cm2. Briket tersebut
memiliki karakteristik kadar air 7,0073%, kadar abu 6,8876%, kadar volatile matter
17,8983% dan nilai kalor 6241,8137 cal/gram. Namun secara keseluruhan briket
tersebut belum memenuhi standar SNI 01-6235-2000 dikarenakan kadar volatile
matter briket tersebut melebihi batas maksimal yang telah ditentukan yaitu 15%.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI