Kecemasan adalah suasana perasaan yang ditandai oleh gejala-gejala
jasmaniah seperti ketegangan fisik dan kekhawatiran tentang masa depan.
Stroke adalah suatu penyakit defisit neurologis akut yang disebabkan oleh
gangguan pembuluh darah otak yang terjadi secara mendadak dan dapat
menimbulkan cacat atau kematian. Kejadian stroke dapat menimbulkan
kecacatan bagi penderita yang mampu bertahan hidup. Salah satunya adalah
ketidakmampuan perawatan diri akibat kelemahan pada ekstremitas dan
penurunan fungsi mobilitas yang dapat menghambat pemenuhan aktivitas dasar
sehari-hari (ADS). ADS merupakan kegiatan sehari-hari yang dilakukan
seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara gangguan kecemasan dengan tingkat
ketergantungan ADS pada pasien pascastroke di instalasi rehabilitasi medik
RSUD Ulin Banjarmasin. Penelitian ini adalah penelitian observasional
analitik dengan pendekatan cross-sectional. Populasi penelitian ini adalah
pasien pascastroke di instalasi rehabilitasi medik RSUD Ulin Banjarmasin.
Sampel berjumlah 30 orang dipilih menggunakan teknik purposive sampling
sesuai dengan kriteria inklusi. Instrumen penelitian berupa information of
consent, informed consent, indeks Barthel, Hamilton Anxiety Rating Scale,
dan Beck Anxiety Inventory. Hasil penelitian berdasarkan derajat gejala
kecemasan pada pasien pascastroke didapatkan terbanyak 53,37% memiliki
gejala kecemasan. Untuk ADS didapatkan hasil terbanyak 43,37% mengalami
ketergantungan. Korelasi antara derajat gejala kecemasan dengan ADS
menggunakan uji korelasi Spearman, didapatkan p=0,006 dan nilai r=-0,455.
Berdasarkan hasil uji tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan
signifikan antara derajat gejala kecemasan dengan tingkat ketergantungan
ADS pada pasien pascastroke.

Kata-kata kunci: kecemasan, aktivitas dasar sehari-hari, pascastroke