Muhammad Ikhsan (2020). Perencanaan Pondasi pada Menara Penampung Air Desa Kuringkit, Kecamatan Panyipatan Kabupaten Tanah Laut. Pembimbing : Dr. Rusdiansyah, ST., MT.

            Untuk mendukung program pemerintah 100-0-100 yang merupakan program ketersediaan 100 persen air minum, 0 persen kawasan kumuh dan 100 persen fasilitas sanitasi serta drainase di seluruh wilayah Indonesia, pada tahun 2018 desa Kuringkit mendapat bantuan dari Program Pamsimas untuk pembangunan menara penampung air dan sumur bor serta jaringan perpipaan. Dikarenakan anggaran dari bantuan program pamsimas yang terbatas,  sehingga masih belum mampu melayani 100 persen masyarakat di desa Kuringkit, sehingga masih memerlukan 2 menara penampungan air dengan tinggi 9 meter dan kapasitas penampung air 12 M³.

            Dalam pembangunan menara penampung air, pertama yang dilaksanakan dan dikerjakan dilapangan adalah pekerjaan pondasi, yang kemudian dilanjutkan dengan pekerjaan struktur atas. Secara umum pondasi sebagai bangunan bawah tanah yang meneruskan beban yang berasal dari berat bangunan itu sendiri dan beban luar yang bekerja pada bangunan ke tanah.

            Melalui perhitungan struktur dengan bantuan program komputer diperoleh beban untuk kolom sebesar = 14.500,21 kg. Menggunakan tiang pancang dari kayu galam. Dari perhitungan daya dukung tiang diperoleh Q_tiang = 16.148,399 kg. Dari perhitungan Penurunan tiang kelompok kayu galam yang terjadi sebesar 2,22 cm < S_ijin = 10% x 30 = 3 cm (AMAN). Sedangkan untuk penulangan pile cap pondasi untuk semua kolom menggunakan tulangan Ø14 mm – 200. Untuk rencana anggaran biaya yang diperlukan untuk pekerjaan pondasi menara penampung air ini yaitu sebesar Rp.7.621.000,00.

Kata Kunci : Menara Penampung Air, Tiang Pancang galam, Daya Dukung Tanah, Penurunan, Penulangan.