Permasalahan penelitian ini adalah belum berkembangnya aspek sosial emosional dalam mengenal tata krama dan sopan santun di TK, hal ini disebabkan oleh guru hanya menjelaskan materi dengan metode ceramah dan tidak menggunakan media sehingga anak mudah bosan dengan kegiatan pembelajaran. Salah satu upaya untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar yaitu melalui metode pembelajaran bercerita dan model example non example dengan metode pemberian tugas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas guru, aktivitas anak dan hasil pengembangan anak.

Peneltiian ini menggunakan  pendekatan kualitatif dengan jenis Penelitian Tindakan Kelas, yang dilaksanakan dengan tiga kali pertemuan. Subjek penelitian adalah anak kelompok B TK Kartini Kabupaten Barito Utara tahun pelajaran 2019/2020, jumlah siswa sebanyak 14 anak. Jenis data dalam penelitian ini adalah teknik deskriptif kualitatif yang dijabarkan dengan diagram dan grafik disajikan dengan indicator ketuntasan belajar yang ditetapkan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aktivitas guru pada pertemuan I mencapai kriteria baik, pertemuan II mencapai kriteria baik, dan pertemuan III mencapai kriteria sangat baik. Aktivitas anak pada pertemuan I mencapai kriteria hampir seluruh anak tidak aktif, pertemuan II mencapai kriteria sebagian anak aktif, dan pertemuan III mencapai kriteria hampir seluruh anak aktif. Ketuntasan klasikal hasil belajar anak pada pertemuan I mencapai 14%, pertemuan II  mencapai 93%, dan pertemuan III  mencapai 93%.

Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa penggunaan metode bercerita dan model example non example dengan metode pemberian tugas pada anak kelompok B TK Kartini Kabupaten Barito Utara dalam mengenal tata krama dan sopan santun megalami perkembangan. Disarankan penggunaan metode dan model tersebut sebagai salah satu alternative dalam meningkatkan aktivitas siswa yang berdampak pada peningkatan hasil perkembangan anak.