Permasalahan yang ditemukan adalah kurangnya interaksi anak dengan guru 

pada saat kegiatan pembelajaran sehingga perkembangan motorik halus dalam 

melipat kertas rendah. Masalah ini disebabkan karena saat kegiatan mengajar guru 

tidak memberikan kesempatan kepada anak untuk lebih mandiri dan belajar 

dengan focus serta kurang memberikan contoh melipat kertas secara bertahap 

sehingga anak kurang aktif dalam pembelajaran dan guru tidak memberi waktu 

yang cukup untuk berlatih.Jika hal ini dibiarkan anak akan mengalami kesulitan 

dalam kemampuan aspek motorik halus khususnya melipat. Permasalahan ini 

diperbaiki menggunakan model explicit instruction kombinasi metode 

demonstrasi dan metode pemberian tugas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk 

mengetahui aktivitas guru, anak dan hasil perkembangan anak pada aspek motorik 

halus khususnya melipat kertas. 

Pendekatan penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis 

penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dalam 3 kali 

pertemuan. Penelitian ini dilaksanakan di TK Maulana Ajwah Banjarmasin 

dengan jumlah anak sebanyak 15 orang yang terdiri dari 7 anak laki-laki dan 8 

anak perempuan. Instrument penelitian yang digunakan adalah lembar obsevasi 

aktivitas guru dan anak yang diambil pada proses pembelajaran serta memberikan 

lembar kerja anak yang dilakukan setiap akhir pertemuan. Analisis data secara 

diskriptif kualitatif dalam bentuk tabel, grafik, dan interpretasi menggunakan 

persentase. 

Hasil penelitian aktivitas guru terlaksana dengan kategori “Sangat Baik”. 

aktivitas anak menunjukkan adanya perkembangan di tiap pertemuannya 

mencapai kategori “Sangat Aktif”.Sedangkan hasil perkembangan kemampuan 

motorik halus dalam kegiatan melipat kertas terlaksana dengan kategori 

“Berkembang Sangat Baik”. 

Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa penggunaan model explicit 

instruction kombinasi metode demonstrasi dan metode pemberian tugas pada anak 

kelompok B TK Maulana Ajwah Banjarmasin dalam melipat kertas mengalami 

perkembangan yang optimal dan hipotesis dapat diterima. Saran bagi guru dan 

kepala sekolah serta peneliti lain adalah sebagai alternatif masukan yang dapat 

menjadi bahan acuan dalam pengembangan pembelajaran di sekolah dan sebagai 

salah satu pilihan dalam meningkatkan hasil perkembangan anak