Pada Jalan Veteran – Jalan Pramuka merupakan simpang tiga tak bersinyal yang menyebabkan timbulnya kemacetan dan kecelakaan. Persimpangan tersebut sering mengalami konflik lalu lintas seperti kemacetan pada jam-jam puncak serta tabrakan antara kendaraan-kendaraan dari dua arah yang berlawanan. Pada persimpangan ini belum terbentuk simpang tiga yang memenuhi syarat. Oleh karena itu, perlu dilakukannya rencana geometrik dan simpang yang sesuai  dengan volume lalu lintas yang ada. Analisis simpang menggunakan Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia (PKJI 2014). Dari hasil analisis simpang tak bersinyal kondisi sekarang memperlihatkan kinerja yang kurang baik Derajat Kejenuhan (D_J) sebesar 1,304 yang berarti bahwa kinerja simpang cukup buruk karena D_J > 0,85. Tundaan rata-rata simpang sebesar 136,48 det/skr yang termasuk dalam tingkat pelayanan F, tundaan rata-rata lalu lintas sebesar  132,48 det/skryangtidakmemenuhisyarat,PeluangAntrian(P_A)sebesar70%-145%danjuga Rasio arus jalan minor (R_mi) sebesar 0,296 yang berarti termasuk dalam batas normal. Simpang tak bersinyal di analisis lagi dengan melakukan pelebaran jalan dan menghilangkan hambatan samping, pada kondisi ini juga memperlihatkan kinerja yang kurang baik. Maka dari itu simpang tak bersinyal diubah menjadi simpang bersinyal, perubahan tersebut menyebabkan penurunan nilai Derajat Kejenuhan (D_J) sebesar 0,766 yang berarti kinerja simpang cukup bagus, nilai dari Tundaan simpang sebesar 22,06 det/skr termasukdalamtingkatpelayanaC,dannilaiWaktuSiklus(cycletime)sebesar66 detik yang berarti waktu siklus rencana sudah memenuhi syarat untuk 3 fase yaitu antara 50-100detik.

Kata Kunci: Simpang Tak Bersinyal, Indeks Tingkat Pelayanan, Simpang Bersinyal