Muhammad Jurni. Program Sarjana Univesitas Lambung Mangkrurat. Januari
2018. Pengaruh Temperatur Tuang Dan Jenis Material Al Rongsok (Piston Sepeda
motor Dan Kaleng Minuman) Terhadap Porositas, Kekerasan, Dan Struktur Mikro
Hasil Pengecoran Evaporative. Dosen Pembimbing Rudi Siswanto, M.Eng.
Pengecoran merupakan proses daur ulang yang memanfaatkan Al rongsok yang
dilebur karena kebanyakan Al rongsok hanya dikumpulkan dan dijual kepengepol
padahal kalua dimanfaatkan bias menghasilkan suatu produk yang bernilai
ekonomis. Pengecoran evaporative adalah proses pengecoran dengan
menggunakan Styrofoam sebagai pola cetakan,Al rongsok yang digunakan piston
sepeda motor dan kaleng minuman dilebur dalam tungku krusibel berbhan bakar
arang kayu,dituang kedalam cetakan dengan temperature tuang 650° c,700 oC,
750 oC,dan 800 oC waktu tunggu dalam cetakan 20 menit.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh temperature tuang
terhadap struktur mikro, porositas, dan kekerasan Al paduan (scrap)
menggunakan metode pengecoran evaporative ini,Temperatur tuang berpengaruh
terhadap porositas. Piston sepeda motor porositas terendah terjadi pada
temperatur tuang 750 °C sebesar 0%, sedangkan nilai porositas tertinggi terjadi
pada temperatur 650°C sebesar 5%.kaleng minuman porositas terendah terjadi
pada temperatur 700°C sebesar 3,1%, sedangkan nilai porositas tertinggi pada
temperatur 650°C sebesar 7,2%. terhadap struktur mikro semakin tinggi
temperatur tuang maka struktur mikro akan berbeda-beda pula. Hal ini dapat dilihat
dari bentuk foto struktur mikro pada setiap temperatur tuang yang dilakukan pada
Al paduan piston dan kaleng minuman,semakin tinggi temperatur tuang maka
struktur mikro semakin halus.Temperatur tuang berpengaruh terhadap
kekerasan.Piston sepeda motor semakin tinggi temperatur tuang maka kekerasan
semakin tinggi ,Kaleng minuman terdapat pada temperatur tuang 700°C dengan
nilai kekerasan sebesar 72 kg/mm²,sedangkan kekerasan terendah terdapat pada
temperatur tuang 650°C dengan nilai kekerasan sebesar 57 kg/mm².