DIGITAL LIBRARY



JUDUL:PENGARUH VOLUME KOAGULAN SARI BUAH MENGKUDU (Morinda citrifolia L.) TERHADAP KADAR ABU PADA KOAGULASI LATEKS (Hevea brasiliensis)
PENGARANG:ADE PUTRA TRI PRIMA
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2020-11-27


 

Abstrak

Tanaman karet (Hevea brasilensis) termasuk tanaman getah-getahan, karena golongan ini 

mempunyai jaringan tanaman yang banyak mengandung getah (lateks) dan getah tersebut mengalir keluar 

apabila jaringan tanaman terlukai (Budiman, 2012). Kendala paling sering ditemui dalam proses pembuat 

bahan olahan karet adalah banyaknya petani yang menggunakan bahan penggumpal yang tidak dianjurkan 

oleh pemerintah, sehingga membuat mutu karet yang dihasilkan menurun. Oleh karena itu, perlunya 

penggunaan bahan penggumpal alternatif yang tidak menurunkan dan merusak mutu karet seperti sari buah 

mengkudu. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pembuatan koagulan sari buah mengkudu sebagai bahan 

penggumpal dapat mempengaruhi kadar abu pada lateks dan mengetahui dosis yang tepat dari koagulan 

sari buah mengkudu dalam menurunkan kadar abu pada lateks. Penelitian ini menggunakan metode 

Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan faktor tunggal dan faktor yang diteliti adalah penambahan dosis 

koagulan sari buah mengkudu dengan 7 perlakuan (K0: Lateks alami (kontrol), K1: 25 ml, K2: 50 ml, K3: 

75 ml, K4: 100 ml, K5: 125 ml bahan koagulan sari buah mengkudu serta K6: 25 ml sintas 90 dan ditambah 

1 l lateks setiap satuan percobaan). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pemberian volume koagulan 

sari buah mengkudu berpengaruh sangat nyata terhdap waktu kontak, berat kotor bokar, dan kadar abu pada 

lateks. Dosis terbaik pemberian volume koagulan sari buah mengkudu dalam menghasilkan kadar abu 

lateks terendah yaitu pada perlakuan 75 ml koagulan sari buah mengkudu dalam 1 liter lateks cair.

Kata Kunci : Tanaman Karet, Koagulan Sari Buah Mengkudu

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI