Murung Raya merupakan salah satu kelurahan di Kota Banjarmasin berpenduduk mayoritas suku Jawa akibat transmigrasi dengan membawa kesenian Tari Kuda Lumping ke Kota Banjarmasin pada tahun 1978. Tari Kuda Lumping merupakan salah satu tari rakyat. Berdasarkan hasil tersebut saya mengangkat studi tentang Eksistensi Tari Kuda Lumping Pada Sanggar New Rukun Budoyo di Kelurahan Murung Raya Kota Banjarmasin Kalimantan Selatan, dengan meneliti dua permasalahan, yaitu : Bagaimana eksistensi pada proses sampai pertunjukan Tari Kuda Lumping dan faktor-faktor yang mempengaruhi eksistensi Tari Kuda Lumping. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara tidak langsung dan dokumentasi. Hasil penelitian diperoleh bahwa keberadaan Tari Kuda Lumping di Desa Murung Raya Kota Banjarmasin masih ada keberadaannya, dengan melakukan pertunjukan maksimal 6 kali dalam setahun, biasanya dipagelarkan pada acara perkawinan, ulang tahun, perayaan tahun baru dan kemerdekaan Republik Indonesia, dan lain-lain. Sedangkan proses dan pagelaran melalui proses yang panjang yang dibagi menjadi 2 tahap, yakni : pra pertunjukan dan pertunjukan kuda lumping. Adapun faktor pendukung eksistensi meliputi, faktor internal yaitu : banyaknya seniman, keinginan seniman yang kuat. Adapaun faktor eksternal, meliputi: apresiasi masyarakat yang baik, dukungan pemerintah. Berdasarkan penelitian tersebut peneliti dapat memberi saran kepada pemerintah agar lebih memperhatikan pelaku seni Jawa yang ada di Banjarmasin, untuk pelaku seni agar tetap melestarikan Tari Kuda Lumping, bagi masyarakat agar lebih mencintai terhadap kesenian tradisional Indonesia khususnya Tari Kuda Lumping dan bagi pembaca agar dapat menjadikan Tari Kuda Lumping sebagai bahan kajian untuk memperdalam pengetahuan.

Kata Kunci: Eksistensi, Tari Kuda Lumping, Sanggar