Saat ini banyak sekali ditemui wanita yang bekerja. Tidak hanya berperan sebagai ibu rumah tangga ketika berada dirumah, namun juga memiliki peran diluar rumah sebagai pegawai atau biasa disebut sebagai wanita karier. Para wanita karier yang memegang peran ganda terkadang membawa dampak negatif terhadap waktu kerja di kantor seperti datang tidak tepat waktu yang disebabkan oleh pemenuhan tuntutan tugasnya di rumah tangga terlebih dahulu, terkadang mereka izin untuk mengurus kegiatan sekolah anak, mengurus suami dan anak ketika sakit, dan terkadang menjemput anak dari sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuipengaruh tuntutan kerja terhadap perilaku penarikan.Populasi dalam penelitian ini yaitu wanita Pegawai Negeri Sipil di Dinas Kesehatan dalam penelitian berjumlah 64 orang.Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling yang mana peneliti memilih sampel penelitian wanita karier Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang telah menikah di Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru berjumlah 56 orang. Penelitian ini menggunakan analisis regresi linear sederhana dengan instrumen penelitian yaitu skala tuntutan kerja dan skala perilaku penarikan. Hasil penelitian menemukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara tuntutan kerja terhadap perilaku penarikan dengan hasil t hitung > t table (3,234 > 2,00488). Didapatkan hasil sumbangan efektif atau pengaruh tuntutan kerja terhadap perilaku penarikan sebanyak 16,5% dan sisanya 83,5% merupakan faktor lainnya. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa hipotesis diterima yaitu terdapat pengaruh tuntutan kerja terhadap perilaku penarikan pada wanita karier Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang telah menikah di Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru. Apabila tuntutan kerja meningkat maka perilaku penarikan akan mengalami peningkatan juga.

Kata kunci: tuntutan kerja, perilaku penarikan, wanita karier