Stres lingkungan adalah karakteristik stresor atau simulasi lingkungan yang menimbulkan tekanan pada diri seseorang, stimulus tersebut adalah stimulus  yang mengancam pada diri seseorang yang berasal dari lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan sense of belonging dengan stres lingkungan pada masyarakat yang tinggal di pemukiman dekat pabrik karet di Banjarmasin, subjek dalam penelitian ini adalah warga RT 35 Jl. P.M.Noor, Kelurahan Telaga Biru Banjarmasin sebanyak 40 orang yang ditentukan menggunakan teknik purposive sampling. Metode pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian berupa skala sense of belonging dan skala stres lingkungan yang diambil berdasarkan kriteria-kirteria dari 2 variabel tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mean empirik stres lingkungan sebesar 112,25<120 dengan SD sebesar 11,004, sedangkan sense of belonging mean empirik sebesar 124,67>82,5 dengan SD sebesar 9,587. Penelitian ini menggunakan teknik analisis korelasi product moment dari Pearson, dengan hasil uji regresi linear sederhana t hitung sebesar -3,680 dan t tabel sebesar 2,02438. Sehingga menunjukkan bahwa t hitung lebih besar dari t tabel (-3,680>2,02439) dengan Sig. 0,001 (p<0,05) yang berarti bahwa terdapat hubungan yang negatif antara sense of belonging dengan stres lingkungan, yang berarti semakin negatif sense of belonging maka semakin tinggi stres lingkungan pada warga RT. 35 Jl. P.M.Noor, Kelurahan Telaga Biru Banjarmasin. Variabel sense of belonging memiliki kontribusi efektif terhadap stres lingkungan sebesar -26,3%, sementara 73,7% lainnya berasal dari kontribusi variabel lain.

Kata kunci: sense of belonging, stres lingkungan, pabrik karet, masyarakat pemukiman.