Manapa, Franscisca Sekar Jayanti. 2020. Implementasi Peraturan Kerja Sama Kemitraan Dalam Meningkatkan Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Pada Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Selatan (Studi Kasus Di Cagar Alam Teluk Kelumpang, Selat Laut, Selat Sebuku). Tesis. Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Program Pascasarjana Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin, Pembimbing: Dr. Hafizianor, S.Hut., MP; Dr. Badaruddin, S.Hut., MP; Dr. Ir. Fatmawati, MSi.

Kata Kunci: Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi, Implementasi Peraturan, Peraturan Kerja Sama

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menetapkan nilai efektivitas pengelolaan kawasan adalah minimal 70 poin. Pengelolaan CA Teluk Kelumpang, Selat Laut dan Selat Sebuku dilakukan secara bersama-sama dan sinergis atas dasar kesepahaman dan kesepakatan oleh para pihak, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan diwujudkan dalam kegiatan kerja sama sesuai prinsip profesional dan bertanggungjawab. Sejak tahun 2017 sampai dengan tahun 2019, CA Teluk Kelumpang, Selat Laut dan Selat Sebukubelum mencapai nilai 70 poin, sedangkan sebagian besar kegiatan konservasi di kawasan ini didukung dengan kerja sama kemitraan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas peraturan kerja sama penyelenggaraan dan pengelolaan  Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam, menganalisis peran para pihak dalam melakukan proses kerja sama, menganalisis proses kerja sama penyelenggaraan Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam, dan Menganalisis efektivitas pengelolaan Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam pada Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Selatan khususnya di CA Teluk Kelumpang, Selat Laut dan Selat Sebuku.

Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang dipaparkan secara deskriptif. Penelitian dilakukan di Kawasan Konservasi Cagar Alam Teluk Kelumpang, Selat Laut, Selat Sebuku dan di kantor Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Selatan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, kualitas peraturan kerja sama adalah baik, yaitu tidak menimbulkan konflik, konsisten, jelas sehingga tidak menimbulkan multitafsir, serta merupakan peraturan yang akuntabel dan dapat langsung diimplementasikan. Kedua, peran para pihak sangat mempengaruhi pelaksanaan kegiatan kerja sama penyelenggaraan KSA dan KPA khususnya di CA Teluk Kelumpang, Selat Laut, Selat Sebuku. Pihak pertama dan pihak kedua (kategori players) merupakan pihak yang memiliki peran penting (utama) dalam pelaksanaan kerja sama, sedangkan pihak-pihak lainnya (kategori contest setter, subject dan crowd) merupakan pihak yang secara tidak langsung turut mempengaruhi pelaksanaan kerja sama. Ketiga, proses kerja sama penyelenggaraan KSA dan KPA khususnya di CA Teluk Kelumpang, Selat Laut, Selat Sebuku telah dilakukan sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam peraturan kerja sama. Keempat, Capaian nilai efektifitas pengelolaan kawasan konservasi dipengaruhi oleh kondisi ancaman dan faktor kelemahan pengelolaan kawasan. Terbitnya peraturan kerja sama dapat mengurangi kondisi ancaman kawasan dan mengurangi kelemahan pengelolaan kawasan sehingga dapat membantu meningkatkan nilai efektifitas pengelolaan kawasan konservasi. Hasil penelitian ini dapat disarankan yaitu pertama, perlu diterbitkan peraturan yang mengatur tentang petunjuk teknis kerja sama pengelolaan KSA dan KPA, agar proses kerja sama dapat terlaksana dengan baik dan dapat meningkatkan capaian kinerja kerja sama. Kedua, perlu dibuat standarisasi format penyusunan dokumen kerja sama sebagai pedoman/acuan dalam penyusunan dokumen perencanaan RPP, RKL, RKT.