INTISARI

Peserta didik yang kurang aktif dan kurang kreatif dalam bertanya maupun menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru merupakan suatu permasalahan pada proses pembelajaran. Guru juga terlihat masih sering menggunakan metode ceramah, sehingga komunikasi yang terjadi hanya berjalan satu arah. Penelitian berjudul Persepsi guru terhadap model pembelajaran window shopping di SMA Negeri 8 Banjarmasin memiliki tujuan untuk mengetahui persepsi guru di SMA Negeri 8 Banjarmasin mengenai model pembelajaran window shopping.

Metode yang digunakan adalah metode survei jenis cross sectional survey yaitu digunakan untuk mengetahui isu yang bersifat temporer dengan pengumpulan data cukup satu kali. Subjek penelitian adalah 2 orang guru geografi, 1 orang guru sejarah dan 1 orang guru sosiologi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik internet interviews, karena peneliti mengirimkan kuesioner melalui aplikasi WhatsApp kepada informan. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif, yang akan mendeskripsikan hasil wawancara dengan para informan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua informan mengetahui model pembelajaran window shopping beserta sintaksnya. Akan tetapi, tidak semua informan pernah menerapkan model pembelajaran window shopping. Berdasarkan informasi yang didapat dari satu informan yang pernah menerapkan model window shopping yaitu Informan 2, beliau menyatakan bahwa peserta didik setelah menggunakan model window shopping hasil belajarnya meningkat, hal ini dianggap efektif untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik, karena peserta didik menjadi lebih mudah untuk memahami materi yang sedang dipelajari dan ditambah dengan suasana kelas yang menyenangkan.

Kata kunci: persepsi, window shopping