ABSTRAK

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kesiapsiagaan masyarakat dan pemerintah terhadap bencana banjir di Kecamatan Simpang EmpatKabupaten BanjarProvinsi Kalimantan Selatan. Kecamatan Simpang Empatadalah salah satu Kecamatan di Kabupaten Banjar yang dampaknya paling parah. Jumlah korban terdampak akibat banjir  mencapai 1629 kepala keluarga dan 5401 korban jiwa.

Metode dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan deskriptif kuantatif. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah kepala keluarga yang bterdampak bencana banjir. Data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi berdasarkan data primer atau data lapangan, Data sekunder didapat dari pemerintahan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Kabupaten Barito Kuala.

              Berdasarkan hasil dari penelitian menunjukkan bahwa kesiapsiagaan masyarakat terhadap banjir di Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Banjar Kesiapsiagaan masyarakat umumnya berada pada tingkat tinggi. Pengetahuan dan sikap masyarakat menunjukan masyarakat tahu tentang tanda akan terjadi banjir. Rencana tanggap darurat berupa prioritas barang yang akan dievakuasi, mematikan aliran listrik, pembagian tugas anggota keluaga, berlindung di tempat yang aman, mengetahui tempat evakuasi yang akan dilaksanakan, meminta bantuan kenalan atau tetangga, menyiapkan rumah atau tanah pada saat terjadinya banjir dan setelah terjadinya banjir. Sistem peringatan dini yang yang banyak dipilih adalah kertinggian air sungai dan lamanya hujan turun .

Kata kunci : Kesiapsiagaan, Metode deskriptif kuantitatif , Masyarakat dan Pemerintah.