Salah satu kendala biologis yang dihadapi dalam melakukan usaha tani padi adalah adanya gangguan hama putih palsu. Hama putih palsu (C. medinalis) merupakan hama potensial, sebab gejala serangan hama putih palsu cukup tinggi dan sering ditemukan pada tanaman padi. Hama ini biasanya menyebabkan kehilangan hasil yang nyata terutama pada lahan yang diberi pupuk berlebih dan ditanam pada saat musim hujan (Surtikanti, 2011). Salah satu upaya untuk menangani hama tersebut adalah dengan menggunakan agen hayati Beauveria bassiana. B. bassiana merupakan cendawan entomopatogen yang ramah lingkungan, murah dan mudah diproduksi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pengaplikasian berbagai konsentrasi konidia B. bassiana terhadap mortalitas hama putih palsu (C. medinalis) dan mengetahui konsentrasi paling efektif dalam meningkatkan mortalitas hama putih palsu (C. medinalis). Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan perlakuan faktor tunggal berupa berbagai konsentrasi konidia B. bassiana yang terdiri dari lima perlakuan yaitu b₀: kontrol (tanpa perlakuan), b₁: pemberian konsentrasi konidia B. bassiana 1x 10⁴ konidia ml.^-1, b₂: pemberian konsentrasi konidia B. bassiana 1x 10⁶ konidia ml.^-1, b₃: pemberian konsentrasi konidia B. bassiana 1x 10⁸ konidia ml.^-1 dan b₄: pemberian konsentrasi konidia B. bassiana 1x 10¹⁰ konidia ml.^-1.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengujian berbagai konsentrasi konidia B. bassiana tidak berpengaruh terhadap mortalitas hama putih palsu (C. medinalis). Persentase mortalitas tertinggi terhadap hama putih palsu (C. medinalis) hanya mencapai 12,5%, sehingga belum terdapat konsentrasi yang paling efektif untuk meningkatkan mortalitas hama putih palsu (C. medinalis).