DIGITAL LIBRARY



JUDUL:TATA KELOLA PEMERINTAHAN DIGITAL (STUDI TATA KELOLA SMART CITY DI KOTA BANJARMASIN)
PENGARANG:I WAYAN ARI SUDANA
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2020-12-01


 

ABSTRAK

 

I Wayan Arisudana, D1B115056 :  Tata Kelola Pemerintahan Digital (Studi Tata Kelola Smart City di Kota Banjarmasin)”. Di bawah bimbingan Siti Mauliana Hairini (pembimbing I) dan (pembimbing II).

 

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tata kelola pemerintahan digital (study tata kelola smart city di kota banjarmasin). Kemudian di deskripsikan dan dianalisis dari aspek, partisipasi, kepastian hukum, transfaransi, tanggung jawab, berorientasi konsensus, berkeadilan, efektifitas dan efisiensi, akuntabilitas dan visi strategis serta mendeskripsikan dari indikator smart city yaitu smart economy, smart people, smart governance, smart mobility, smart environment dan smart living.

 

Untuk mencapai tujuan penelitian, maka peneliti menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, untuk mengarahkan dan menganalisis data menggunakan metode kualitatif yang dideskripsikan melalui beberapa alur kegiatan seperti pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi.

 

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tata kelola pemerintahan digital (study tata kelola smart city di kota banjarmasin) berdasarkan analisis deskriptif kualitatif dapat disimpulkan bahwa tata kelola pemerintahan digital (study tata kelola smart city di kota banjarmasin) dapat dikatakan sudah cukup memuaskan dan cukup optimal, meskipun dibeberapa syarat indikator smart city masih ada yang kurang optimal seperti didalam aplikasi ayok kebanjarmasin menurut teori UNDP masih kurang dalam pengelolaannya terutama di indikator partisipasi dan transfaransi terjadi karena kurang nya sosialisai kepada masyarakat dan kurangnya keterbukaan selain itu juga dari indikator efektif dan efisien juga masih kurang optimal dikarenakan masyarakat masih memilih memesan klotok langsung kedermaga daripada melalui aplikasi dari program smart city tersebut.

 

Berdasarkan hasil penelitian, diharapkan semua pihak pemerintah yang terjaring dalam pembangunan tata kelola smart city tersebut dapat menambah anggaran untuk kelancaran berjalannya semua program smart city, dan mensosialisasikan lebih sering lagi terhadap masyarakat agar mudah direspon dengan baik, serta dapat mempunyai jaringan sendiri tanpa bergantung dengan pihak swasta agar mudah diakses oleh masyarakat serta perawatan oleh pemerintah terkait.

 

 

 

 

 

Kata kunci:Tata Kelola Pemerintahan Digital, Smart City.

 

 

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI