Pembelajaran matematika merupakan merupakan kemampuan yang sangat penting di era kemajuan teknologi. Namun pembelajaran matematika dikelas masih menekankan pada pemahaman siswa tanpa melibatkan berpikir secara fleksibel. Siswa kurang diberi kesempatan menemukan gagasan atau ide yang berbeda dengan cara sendiri. Salah satu upaya pengembangan kemampuan fleksibilitas adalah model creative problem solving (CPS) yang dapat menunjang pengembangan kemampuan ide atau gagasan siswa yang beragam dalam memahami masalah. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan kemampuan fleksibilitas siswa menggunakan model CPS dalam menyelesaikan masalah open ended pada pembelajaran matematika di kelas VIII SMPN 15 Banjarmasin, (2) mendeskripsikan kemampuan fleksibilitas siswa menggunakan model pembelajaran konvensional dalam menyelesaikan masalah open ended pada pembelajaran matematika di kelas VIII SMPN 15 Banjarmasin, (3) menganalisis perbedaan antara kemampuan fleksibilitas siswa yang diajar dengan model pembelajaran CPS dan model pembelajaran konvensional kelas VIII SMPN 15 Banjarmasin. Penelitan ini dilaksanakan dengan metode eksperimen semu. Desain penelitian ini menggunakan desain nonequivalent group posttest only design yaitu hanya posttest yang dilaksanakan sedangkan pretest tidak dilaksanakan. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling sebanyak tujuh kali pertemuan untuk kelas ekperimen dan tujuh kali pertemuan di kelas kontrol. Teknik pengumpulan data yaitu dokumentasi dan tes. Instrument tes adalah soal tes berupa uraian. Teknik analisis data menggunakan rata-rata, uji normalitas, uji homogenitas, dan uji beda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) kemampuan fleksibilitas siswa dikelas yang menggunakan model CPS berada pada kategori baik, (2) kemampuan fleksibilitas siswa dikelas yang menggunakan model konvensional berada dikategori cukup, (3) model CPS berpengaruh terhadap kemampuan fleksibilitas siswa.