DIGITAL LIBRARY



JUDUL:PROFIL ANGKRINGAN DI KECAMATAN BANJARMASIN UTARA KOTA BANJARMASIN (STUDI TENTANG KARAKTERISTIK PEDAGANG DAN PERILAKU KONSUMEN PADA 4 ANGKRINGAN)
PENGARANG:MUHAMMAD RIZQI RAMADHAN
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2020-12-08


 

 ABSTRAK

 

 

 

Ramadhan, 2020Profil Angkringan di Kecamatan Banjarmasin Utara Kota Banjarmasin (Studi Tentang Karakteristik Pedagang dan Perilaku Konsumen Pada 4 Angkringan)”. Skripsi Program Studi Pendidikan Sosiologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat. Pembimbing (I) Alfisyah (II) Laila Azkia.

 

 Kata Kunci: Angkringan, Karakteristik, Konsumen

 

 Angkringan berasal dari kota Yogyakarta, angkringan berwujudkan gerobak kecil, bertenda, dan menyajikan menu yang sangat murah seperti sego kucing yang ditujukan untukkonsumen kelas bawah. Karena adanya migrasi, angkringan telah tersebar dan salah satunya di kota Banjarmasin. Angkringan di kota Banjarmasin pedagang angkringan semakin banyak ditemukan khusunya di kecamatan Banjarmasin Utara. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui karaktersitik pedagang angkringan(2) Mengetahui perilaku konsumen angkringan.

 

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Sumber data yang dipilih secara purposiveyaitu orang yang sudah lama berdagang angkringan minimal 3 bulan, adapun pemilihan narasumber untuk konsumen angkringan yaitu pengunjung yang datang secara individual dan secara berkelompok.

 

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) Karakteristik pedagang angkringan dapat dilihat dari motivasi diantaranya: memperbaiki ekonomi rumah tangga, memiliki keahlian dibidang memasak, daerah asal, pengalaman, dan mengikuti tren/pasar. Daerah asal diantaranya: pedagang yang berasal dari luar kota banjarmasin dan dalam kota/warga lokal.  Lokasi dan tempat berdagang merupakan tempat dimana pedagang angkringan berdagang angkringan. Sarana fisik angkringan diantaranya alat-alat yang digunakan, fasilitas tempat berjualan dan tempat untuk konsumen. (2) Perilaku konsumen angkringan dapat dilihat dari sosial demografi, jenis konsumen, dan faktor pendorong keputusan konsumsi. Sosial demografi konsumen terbagi menjadi usia, jenis kelamin, pendidikan dan pekerjaan. Jenis konsumen terbagi menjadi konsumen individual dan konsumen kelompok. Faktor pendorong keputusan konsumsi terdiri dari faktor budaya, faktor kelas sosial, faktor pribadi, dan faktor psikologi

 

Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disarankan kepada pedagang angkringan lama ataupun pedagang angkringan baru untuk meningkatkan mutu dan inovasi baru mengikuti selera konsumen, sedangkan untuk pemerintah agar lebih memperhatikan usaha masyarakat yang berkecimpung di sektor informal.

 

 

 

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI