Kata kunci:Aspek Sosial emosional, Mengenal Tata Krama dan Sopan Santun, Model story telling, Modelrole playing, talking stick dengan media boneka jari.

Latar belakang permasalahan yang ditemukan adalah belum berkembangnya kemampuan aspek sosial emosional anak dalam mengenal tata krama dan sopan santun, karena kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru kurang menyenangkan, apabila permasalahan ini dibiarkan maka anak tidak akan mampu mengenal dan mengetahui cara bersosialisai yang baik, sehingga anak akan terbiasa untuk belajar tidak menghargai orang lain, dan terbiasa bertutur kata dengan bahasa yang kurang baik Tujuan penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan anak dalam bersikap sopan dan santun melalui kegiatan pembelajaran model story telling, Role playing dengan menggunakan media boneka jari. Jenis penelitian adalah menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Dengan Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif yang di lakukan dalam 2 siklus dan dalam 3 kali pertemuan. Subjek penelitian ini adalah dari anak kelompok B TK Puspa Sari Banjarmasin dengan jumlah 18 orang anak, analisis data guru secara deskriptif mencapai ≥35 dengan kategori “Sangat Baik”. Aktivitas anak mencapai≥81 dengan Kategori “Sangat Aktif”. Sedangkan capain perkembangan anak minimal mendapat bintang ???(Berkembang SesuaiHarapan).Hasil penelitian menunjukkan Aktivitas Guru mencapai indikator keberhasilan dengan kriteria “Sangat Baik”. Dan observasi Aktivitas Anak mencapai indikator keberhasilan dengan kriteria “Sangat Aktif”. Sedangkan Pada hasil capaian dalam mengembangkan kemampuan aspek sosial emosional anak mendapatkan kriteria BSH dan BSB dengan kriteria nilai klasikal 94%.Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan model story telling, role playing, talking stick,dan boneka jari dapat mengembangkan kemampuan aspek sosial emosional anak dalam mengenal tata krama sopan santun pada anak Kelompok B TK Puspa Sari Banjarmasin berhasil dan dapat diterima dengan baik, karena pada setiap pertemuan telah mengalami peningkatan dengan ini diharapkan agar guru dapat menggunakan pembelajaran kepada anak dalam memperbaiki tata krama sopan santun anak, agar sosial emosional anak dapat berkembang dengan baik.