DIGITAL LIBRARY



JUDUL:RITUAL BATAJAK TIHANG RUMAH PADA MASYARAKAT BANJAR DI DESA TATAH MESJID KECAMATAN ALALAK KABUPATEN BARITO KUALA
PENGARANG:ELLYTA OKTRIYAN
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2020-12-10


Ritual batajak tihang rumah ini merupakan kegiatan yang dilaksanakan ketika ada salah satu masyarakat yang akan membangun rumah, dan sudah menjadi tradisi turun temurun dari nenek moyang. Ritual ini dilaksanakan pada sore hari dan berlanjut pada subuh keesokan harinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) proses pelaksanaan ritual batajak tihang rumah (2) tujuan pelaksanaan ritual batajak tihang rumah. (3) alasan masih dilaksanakannya ritual batajak tihang rumah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Peneliti melakukan wawancara mendalam dengan informan. Informan yang diwawancarai berjumlah sepuluh orang yang terdiri pemilik rumah bernama Bapak Heriansyah dan Ibu Lia Sartika, lima orang perempuan dari ketujuh orang penapung tawar bernama Ibu Hj. Kartini, Ibu Lisna, Ibu Erma Wati, Ibu Norsehan dan Ibu Santi, seorang pemuka agama sekaligus pemimpin ritual bernama Bapak H. Husain Ahmad, satu orang warga laki-laki Desa Tatah Mesjid bernama Bapak Imran dan satu orang tukang yang mengerjakan proses pembangunan rumah bernama Bapak Dayat.

Hasilpenelitianmenunjukanbahwa:(1) proses ritual batajak tihang rumah ada tiga tahap yaitu, persiapan,pelaksanaandanakhir.Persiapandimulaidenganmembuat nasi lakatan, makanan, empat jenis anyaman, minyak likat dan menyiapkan alat-alat untuk ritual batajak tihang rumah. Pelaksanan ritual pada sore hari pukul16.30, pada malam hari pukul 18.30 hingga 20.00 dan pada subuh pukul 05.30 hingga 06.30.Pada akhir ritual mengumandangkan adzan, membaca sholawat dan diakhiri dengan membaca doa selamat (2) ritual bertujuan memohon agar diberi kemudahan dan keselamatan dalam proses pembangunan rumah, selain itu agar kehidupan pemilik rumah senantiasa sejahtera selama menempati rumah (3) alasanmasyarakatmasihmelaksanakanritual batajak tihang rumah yaitu masyarakat mempercayai adanya gangguan makhluk gaib yang akan mengganggu selama proses pembangunan rumah.Kepercayaanpada gangguan makhlukgaibtersebutdidukungdenganadanya hal-hal buruk yang akan terjadi menimpa para tukang selama proses pembangunan rumah. Alasan yang lain yaitu adanya warisan nenek moyang yang bernuansa bernuansa islami dengan membaca sholawat, doa halarat, doa selamat dan mengumandangkan adzan.

Berdasarkan hasil penelitian, disarankan kepada masyarakat desa Tatah Mesjid untuk pelaksanaan ritual menggunakan penerangan agar proses ritual dapat terlihat dengan jelas dan dapat di dokumentasikan.

 

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI