DIGITAL LIBRARY



JUDUL:IDENTITAS BUDAYA DALAM NOVEL DANDAMAN KADA BAPANCUNG KARYA ALIMAN SYAHRANI
PENGARANG:RIANI ISMIYANTI
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2020-12-10


Latar belakang dalam penelitian ini adalah Salah satu sastra Banjar adalah novel karya Aliman Syahrani yang berbahasa Banjar yang berjudul Dandaman Kada Bapancung, yang bercerita tentangkasih yang tak sampai, yang dikemas dalam bahasa Banjar. Novel ini adalah sebuah upaya memperluas khasanah yang dikandung bahasa Banjar, sebuah langkah besar bagi bahasa yang 100 tahun lalu hanyalah bahasa pasar, lalu jadi lingua franca di Kalimantan.

Masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana pengarang mendeskripsikan perwujudan identitas budaya yang terdapat dalam novel Dandaman Kada Bapancung karyaAliman Syahrani dan apa saja identitas budaya yang terdapat dalam novel Dandaman Kada Bapancung karya Aliman Syahrani.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan analisisisi, yaitu suatu metode untuk menguraikan isi yang terdapat dalam teks. Sumber data dalam penelitian ini adalah novel Dandaman Kada Bapancung karya Aliman Syahrani yang berjumlah 97 halaman.

Dari penelitianini dapat disimpulkan bahwa 1) Perwujudan identitas budaya yang terdapat dalam novel Dandaman Kada Bapancung karya Aliman Syahrani, dilihat: Dari segi atau ciri sastra Banjarnya yaitu menggunakan a) bahasa Banjar secara keseluruhan. Atau seluruh isi novel ditulis dengan menggunakan bahasa Banjar, diantaranya pungkalanya, bakalubut kadap, damini hajanah, malam sasar landung, bunyi hujan kacawisan malambui kadap dan lain-lain,b)Etnografi  orang Banjar, dimana dalam novel ini terdapat ciri khas daerah yaitu seperti Tamiyang Layang, bapatah bilah yang berarti tajun maninggalakan banua, tulak jauh kada ba-ampah, dan lainnya. 2)Identitas budaya yang terdapat yaitu: a) Pantun berpantun, banyak sekali memuat pantun , seperti Martapura jambatan baru, banyu dalam liwar lanaknya, pura-pura kada tahu-tahu, hati di dalam liwar handaknya, b) Mantra bermantra, banyak sekali memuat, yang mencirikan masyarakat Banjar dalam religinya, nabi Muhammad yang mengucuri air kepada diriku. Allah nang manyampurnaakan kepada diriku, c) Bahasa Banjar Arkais,dalam novel ini banyak sekali kata-kata yang masih asli/klasik, belum terdapat di dalam kamus bahasa Banjar yang banyak dibukukan, seperti tatampilung, dukanu, patikaman, pitua dan lain-lain, d) Agama/religi, dalam novel ini juga banyak berisi tentang agama yang, yang mencirikan masyarakat Banjar dalam religinya, seperti bacaan atau mantra-bermantra yang ada selalu berhubungan dengan ajaran Islam yang selalu mengandung kalimat-kalimat tauhid, seperti barakat mangata Laillaha illallah Muhammaddarasulullah.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI