DIGITAL LIBRARY
JUDUL | : | Struktur Percakapan dalam Proses Belajar Mengajar Bahasa Indonesia di Kelas VII SMP Plus Citra Madinatul Ilmi | |
PENGARANG | : | AMIRUDDIN | |
PENERBIT | : | UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT | |
TANGGAL | : | 2020-12-10 |
Kata Kunci: struktur percakapan, inisiasi dan respon, interupsi dan tumpang
tindih, saluran belakang
Struktur percakapan dalam proses belajar mengajar berkaitan erat dengan
wacana interaksi di kelas. Oleh sebab itu, penelitian ini mengkaji tentang struktur
percakapan dalam proses belajar mengajar bahasa Indonesia di kelas VII SMP
Plus Citra Madinatul Ilmi. Rumusan masalah penelitian ini, yaitu (1) bagaimana
wujud inisiasi dan respon dalam struktur percakapan antara guru dan siswa selama
proses belajar - mengajar bahasa Indonesia; (2) bagaimana wujud interupsi dan
tumpang tindih dalam struktur percakapan antara guru dan siswa selama proses
belajar - mengajar bahasa Indonesia; dan (3) bagaimana wujud penggunaan
saluran belakang dalam struktur percakapan antara guru dan siswa dalam proses
belajar mengajar - bahasa Indonesia di kelas VII SMP Plus Citra Madinatul Ilmi.
Peneltian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Data dan sumber data
penelitian ini ialah tuturan guru dan siswa selama proses belajar mengajar
berlangsung. Teknik pengumpulan data menggunakan metode rekam
menggunakan kamera digital. Teknik analisis data melalui langkah reduksi data,
penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian yang diperoleh adalah sebagai berikut. Pertama, wujud
inisiasi dan respon yang ditemukan; yaitu (1) ketika guru mengucapkan salam di
awal pembelajaran, (2) menanyakan kabar pada seluruh siswa, (3) menanyakan
kehadiran siswa, (4) menanyakan pembelajaran sebelumnya, (5) mengecek
pengetahuan siswa tentang materi pembelajaran yang sedang dan akan dipelajari,
(6) memberikan pertanyaan kepada siswa secara individual, (7) menanyakan
materi yang belum dipahami siswa, dan (8) ketika siswa bertanya mengenai
halaman buku pembelajaran yang sedang dipelajari. Kedua, wujud interupsi
dilakukan; (1) oleh guru ketika siswa salah dalam menjawab pertanyaan, dan (2)
oleh siswa ketika mencari alasan untuk bisa membuka buku disaat tidak
diperbolehkan, sedangkan wujud tumpang tindih terjadi; (1) disaat penjelasan
guru bercampur dengan pembicaraan siswa, (2) ketika siswa memberikan jawaban
yang berbeda-beda, dan (3) ketika siswa menjawab pertanyaan yang bukan
diberikan padanya. Ketiga, wujud penggunaan saluran belakang yang ada berupa;
(1) senyuman peserta didik ketika ada temannya menjawab salah, (2) kata ‘iya’
atau ‘oh’ ketika guru sedang menjelaskan materi, (3) anggukan kepala siswa
selama belajar, dan (4) tatapan mata serta perhatian peserta didik saat proses
belajar mengajar
NO | DOWNLOAD LINK |
1 | FILE 1 |
File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI