DIGITAL LIBRARY



JUDUL:KESANTUNAN BERBAHASA DALAM NASKAH JAPIN “BERJUDUL AKUR”
PENGARANG:M. MAHYUNI
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2020-12-11


Kesantunan berbahasa adalah tatakrama atau adab dalam menggunakan sebuah bahasa. Japin carita merupakan salah satu jenis karya sastra masyarakat Banjar yang ditulis ke dalam sebuah naskah yang dipaparkan melalui sebuah cerita sebelum japin carita itu dipentaskan dalam teater. Penelitian ini bermaksud untuk mendeskripsikan wujud dan fungsi kesantunan dalam naskah japin caritaBerjudul Akur”. Rumusan masalah dalam penelitian ini ada empat, yaitu bagaimana wujud dan fungsi kesantunan dalam naskah japin caritaBerjudul Akur”.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan pragmatis dengan jenis penelitian kualitatif, sedangkan metode penelitian adalah deskriptif. Data adalah berupa kalimat-kalimat dalam naskah japing caritaBerjudul Akur” yang ditulis oleh Syukur, sedangkan yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah berupa dokumen (teks naskah japin caritaBerjudul Akur”).

Beberapa wujud kesantunan berbahasa yang dituangkan dalam sebuah naskah japin carita ialah wujud kesantunan negatif dan wujud kesantunan Positif. Wujud kesantunan negatif dapat dilihat dari penggunaan wujud kalimat imperatif, deklaratif, dan interogatif. (1) Wujud kalimat imperatif yang terdapat dalam naskah japin caritaBerjudul Akur”, yaitu adanya penggunaan asumsi bahwa atasan dan bawahaannya berbeda derajat sosial, penggunaan kata ganti personal “ulun” (saya); (2) Wujud kalimat deklaratif, yaitu penggunaan kata ganti personal “ulun” (saya), “pian” (sampean), dan penggunaan opsi, seperti “assalamualaikum”; dan (3) Wujud interogatif, yaitu penggunaan kata ganti personal “sidin” (beliau), dan kata sapaan ‘Ka” (Kak). Sedangkan wujud kesantunan positif dapat dilihat dari penggunaan wujud kalimat imperatif, deklaratif, dan interogatif. (1) Wujud kalimat imperatif yang terdapat dalam naskah japin caritaBerjudul Akur”, yaitu penggunaan tindak tutur langsung, penggunaan kata ganti personal “unda” (aku), asumsi bahwa atasan dan bawahannya adalah teman; (2) Wujud kalimat deklaratif, yaitu penggunaan kata ganti personal “ikam dan aku” (kamu dan aku), “inya” (dia), dan kalimat pujian. (3) Wujud kalimat interogatif, yaitu penggunaan bentuk sapaan yang menggunakan nama depan untuk menyapa mitra tutur untuk menggambarkan kedekatan yang erat.

Fungsi kesantunan berbahasa yang terdapat dalam naskah japin caritaBerjudul Akur”, yaitu menyatakan, menanyakan, memerintah termasuk melarang, dan meminta maaf. (1) Fungsi menyatakan, yaitu menyatakan janji, dan menyatakan informasi; (2) Fungsi menanyakan, yaitu menggunakan kalimat tidak langsung, dan meminimalkan paksaan; (3) Fungsi memerintah, yaitu kalimat ajakan, suruhan, permintaan, dan harapan; dan (4) Fungsi meminta maaf, yaitu penggunaan kata “ampun maaf”, “ampuni”, “dan “minta ampun”.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI