Permasalahan pada penelitian ini dilatarbelakangi oleh ketersediaan guru pembimbing khusus yang hanya ada 1 sehingga ABK di SDN Inti Pengambangan 3 ini didampingi secara bergantian dan tidak setiap hari, agar pelayanan yang diberikan kepada ABK tetap berjalan secara maksimal dibutuhkan peran guru kelas untuk menggantikan sementara peran guru pembimbing khusus dalam memberikan pembelajaran. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan dokumentasi. Subjek dalam penelitian ini ada 5 orang guru kelas yang mengajar di kelas I-A, II-A, II-B, III-A, dan III-B. Teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan sedangkan teknik keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi metode. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru kelas di SDN Inti Pengambangan 3 Banjarmasin tidak berperan dalam (a) perencanaan pembelajaran untuk siswa ABK karena guru kelas hanya menggunakan hasil asesmen yang dibuat oleh GPK sebagai bahan acuan dalam memberikan pembelajaran dan tidak membuat ataupun membantu GPK dalam menyusun rancangan program khusus untuk siswa ABK yang ada di kelas. Pada (b) pelaksanaan pembelajaran guru kelas berperan dalam melakukan modifikasi kurikulum (metode, materi, media, bahasa) yang menyesuaikan dengan kemampuan siswa ABK di sekolah tersebut. Sama halnya pada (c) evaluasi hasil belajar siswa ABK yang juga dilakukan modifikasi pada bentuk soal, jumlah soal, waktu, dan teknik yang digunakan menyesuaikan dengan kemampuan masing-masing siswa ABK.