Ditengah tingginya minat masyarakat menggunakan obat tradisional dan suplemen 

kesehatan justru disalahgunakan oleh produsen-produsen nakal dengan 

memasukkan pengawet kedalam produknya dalam jumlah yang belum diketahui.

Salah satu bahan pengawet yang sering digunakan adalah asam benzoat 

(C6H5COOH) yang jika dikonsumsi secara terus-menerus dapat mengakibatkan 

iritasi lambung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan asam 

benzoat pada sampel obat tradisional dan suplemen kesehatan, serta untuk 

mengetahui kadarnya. Penelitian ini menggunakan 7 buah sampel yang diambil dari 

toko obat dan apotek yang beredar di Kota Banjarmasin. Penetapan kadar asam 

benzoat dilakukan pada 7 buah sampel yang masing-masing diberi kode sampel 

004, 008, 059, 127 untuk obat tradisional, dan 142, 190, serta 192 untuk suplemen 

kesehatan menggunakan metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT). Fase 

diam yang digunakan adalah kolom C-18 bersuhu 40?C dan fase geraknya sistem 

gradien asetonitril : dapar fosfat pH ± 3,7 dengan laju alir 1 mL / menit. Dari uji

tersebut diperoleh hasil bahwa terdapat satu sampel obat tradisional dengan kode 

sampel 059 yang merupakan sediaan sirup oral mengandung asam benzoat dengan 

kadar sebesar 0,027%. Hasil tersebut masih memenuhi persyaratan, karena batasan 

maksimum kadar asam benzoat menurut PerKa BPOM pada sediaan sirup oral 

adalah tidak lebih dari 0,15%.

Kata kunci : Asam Benzoat, Bahan Pengawet, Kromatografi Cair Kinerja Tinggi 

(KCKT), Obat Tradisional