ABSTRACT. Tapiokaflour as an adhesive for coconut shell charcoal briquettes can affect the characteristics of charcoal briquettes consisting of physical and chemical properties. The purpose of this study was to determine the physical properties of coconut shell charcoal briquettes in several adhesive percentages. The method used was a completely randomized design pattern and in this study there was only one factor (factor = coconut shell charcoal and tapioca adhesive/starch), as many as 5 treatments with 3 replicatins = 15 samples to be tested.Charakteristics of coconut shell charcoal briquettes that meet ASTM standard : water content that entered ASTM standard (Max 6%) in treatment A2 (95% coconut shell charcoal + 5% tapioca adhesive), the best density is found in treatment A3 (90% coconut shell charcoal + 10% tapioca adhesive)and enter ASTM standard(1.0-1.2 g / cm3), ash content that falls within the ASTM standard (Max 18%) in treatment A3(90% coconut shell charcoal + 10% tapioca adhesive), flying substancs that comply with ASTM standard (19-28%) in treatment A3 (90% charcoal coconut shell + 10% tapioca adhesive), bonded carbon content which is included in the ASTM standard (at least 58%) in treatment A2 (95% coconut shell charcoal + 5% tapioca adhesive),and the best heating value is found in the treatment A3 ( 90% coconut shell charcoal + 10% tapioca adhesive) which falls within the ASTM standard (4000-6500 cal / g). The results of this study indicate that the percentage of tapioca adhesive can affect the characteristics of coconut shell charcoal briquetess.

Keywords: Percentage ofTapioca Adhesive, Charcoal Briquettes, Coconut Shell

ABSTRAK.Tepung tapioka sebagai perekat briket arang tempurung kelapa dapat mempengaruhi karakteristik briket arang yang terdiri dari sifat fisik dan sifat kimia.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sifat fiisik dan sifat kimia dari briket arang tempurung kelapa pada beberapa persentase perekat. Penelitian ini menggunakan metode dengan pola (RAL) Rancangan Acak lengkap dan penelitian ini hanya ada satu fator (faktor A= serbuk arang tempurung kelapa dan perekat tapoka/kanji), sebanyak 5 perlakuan dengan 3 kali ulangan = 15 sampel yang akan diuji. Karakteristik briket arang tempurung kelapa yang memenuhi standar ASTM : kadar air yang masuk standarASTM(Maks 6%) pada perlakuan A2(95%arang tempurung kelapa+5% perekat tapioka), kerapatan yang terbaik terdapat pada perlakuan A3(90% arang tempurung kelapa+10% perekat tapioka) dan masuk standar ASTM (1.0-1,2 g/cm³),kadar abu yang masuk dalam standar ASTM (Maks 18 %) pada perlakuan A3 (90% arang tempurung kelapa + 10% perekat tapioka), zat terbang yang masuk standar ASTM (19-28 %) pada perlakuan A3 (90% arang tempurung kelapa + 10% perekat tapioka),kadar karbon terikat yang masuk dalam standar ASTM (minimal 58 %) pada perlakuan A2 (95% arang tempurung kelapa + 5% perekat tapioka), dannilai kalor yang terbaik terdapat pada perlakuan A3 (90% arang tempurung kelapa + 10% perekat tapioka) yang masuk dalam standar ASTM (4000-6500 kal/g).Hasil penelitian ini menunjukan bahwa persentase perekat tapioka dapat mempengaruhi karakteristik dari briket arang tempurung kelapa.

Kata Kunci: Persentase perekat tapioka, briket arang, tempurung kelapa