Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R) adalah salah satu wadah yang dikembangkan dalam program Generasi Berencana yang dikelola dari, oleh dan untuk remaja guna memberikan pelayanan informasi dan konseling yang cukup dan benar tentang penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja. Berdasarkan hasil laporan dari BKKBN tahun 2008, jumlah PIK-R yang telah terbentuk di Indonesia adalah sebanyak 2.773. Sebanyak 55% diantaranya PIK-R yang didirikan di sekolah-sekolah, 15% di Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan 35% yang didirikan di Karang Taruna. Berdasarkan data dari BKKBN (2018), terdapat 10.892 PIK-R yang terdapat di seluruh Provinsi di Indonesia dan hanya 331 (3%) PIK-R saja yang melakukan update ke BKKBN. Provinsi Kalimantan Selatan pada tahun 2017 memiliki 475 PIK-R baik dari jalur pendidikan maupun jalur masyarakat, sebanyak 397 (83,57%) dari total PIK-R yang ada sudah melakukan update data. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui intensi siswa-siswi di sekolah untuk mengikuti PIK-R yang berhubungan dengan sikap, norma subjektif dan kontrol perilaku. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional dan populasi adalah siswa-siswi kelas VII di SMP Negeri 3 Martapura. Pengambilan sampel menggunakan teknik proportional random sampling.Hasilpenelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara sikap (p-value=0,291) dan norma subjektif (p-value=0,149) dengan intensi keikutsertaan program PIK-R pada siswa di sekolah serta terdapat hubungan antara kontrol perilaku (p-value=0,000) dengan intensi keikutsertaan program PIK-R pada siswa di sekolah. Diharapkan kepada petugas BKKBN dapat mengadakan pelatihan seperti workshop ataupun training singkat kepada anggota PIK-R yang disetiap sekolah sehingga sumber daya PIK-R di sekolah dapat lebih meningkat kemampuan keahlian dan keterampilannya.