Sub daerah aliran sungai (DAS) Martapura merupakan salah satu sungai 

yang membentang di wilayah Kabupaten Banjar dan diidentifikasi tercemar

sedang sehingga perlu dilakukan restorasi untuk mengembalikan kondisi sub

DAS pada batas aman untuk dimanfaatkan. Penelitian ini memanfaatkan

perpaduan pemodelan software WEAP dan pengintegrasian strategic planning

analisis SWOT untuk langkah restorasi yang dapat dilakukan sesuai kemampuan

dan potensi yang dimiliki. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pemodelan manajemen sumber daya air berbasis komputer yang

direpresentasikan dalam lingkup sederhana yang mudah diamati sekaligus

menjadi output pertimbangan pengelolaan didasari pedekatan faktor internal dan

eksternal sumber daya air yang diteliti. Hasil simulasi kualitas air untuk

konsentrasi BOD semua skenario diprediksi menurun namun diidentifikasi belum

memenuhi baku mutu Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan No.5/2007 untuk

baku mutu kelas I (satu) pada skenario 1 dan skenario 2, dan memenuhi baku

mutu pada skenario 3. Sedangkan konsentrasi DO semua skenario diidentifikasi

memenuhi baku mutu dengan prediksi konsentrasi yang terus meningkat. Besar

polusi BOD dan DO pada aliran masuk WWTP diprediksi mengalami fluktuasi

sepanjang tahun dengan skenario terbaik yaitu skenario 3 yang mampu

mereduksi BOD sehingga yang dihasilkan hanya 19-21 Kg per bulan dan

kandungan DO berlimpah sebesar 580-636 Kg per bulan ketika kondisi sungai

benar-benar diciptakan bersih dan sehat bebas dari pengaruh sampah ataupun

limbah domestik, dan terjaganya kelestarian ekologi setempat. Agar kualitas air

sungai semakin membaik, strategi restorasi yang dapat direkomendasikan yaitu

mengedepankan perbaikan sanitasi dan pengelolaan lingkungan, menghimbau

masyarakat agar menerapkan pola hidup yang sehat, mendukung potensi sungai

dengan memanfaatkan efektifitas sosial, ekonomi, dan budaya termasuk potensi

ekowisata, serta berusaha mematuhi kebijakan dan komitmen untuk menjaga

kelestarian sungai.