PLTU merupakan singkatan dari pembangkit listrik tenaga uap dimana PLTU inidalam prosesnya menggunakan batubara sebagai bahan bakar untuk pembangkit listrik. Dalam prosesnya sebagai pembangkit PLTU juga menghasilkan limbah padat dari hasil pembakaran batubara berupabottom ashdanfly  ashdimana jumlah dari limbah ini terus meningkat jumlahnyaseiring berjalannya waktu. Apabila limbah padat ini tidak dikelola secara maksimal akan dapat menimbulkan dampak buruk pada  lingkungan sekitarnya. Limbah yang banyak dimanfaatkan saat ini adalah fly ash, sedangkan untuk bottom ash saat inimasih minim pemanfaatannya.

Penggunaan metode analisis yang akan dipergunakandi dalam penelitian adalah dengan melakukan pengujian analisisuji parameter yang dilakukan di laboratorium meliputi uji parameter kadar air(moisture), kadar zat terbang(volatile matter), nilai kalori(calorific value), kadar abu(ash content)dan karbon tertambat(fix carbon), serta melakukan uji pembakaran briket untuk menganalisis durasi dan kualitas pembakaran.

Hasil analisis parameter kualitas briket bottom ash yang dilakukan di laboratorium yaituKadar air(moisture) terbaik terdapat pada briket bottom ash komposisi campuran A dengan persentase kadar air sebesar 10,22%.Kadar zat terbang(volatile matter) terbaik terdapat pada briket bottom ash komposisi campuran D dengan persentase kadar volatil 27,01%.Kadar abu(ash content) terbaik terdapat pada briket bottom ash komposisi campuran D dengan persentase kadar abu sebesar 7,96%. Nilai kalori(calorific value) terbaik terdapat pada briket bottom ash komposisi campuran C dengan persentase nilai kalori sebesar 5401,6 kkal/kg.Nilai karbon tertambat(fix carbon)terbaik terdapat pada briket bottom ash komposisi campuran D dengan persentase nilai fix carbon sebesar 39,92%. Waktu pembakaran briket terbaik didapat pada briket bottom ash komposisicampuran A dengan durasi pembakaran 01:15:09 (1 Jam 15 Menit 9 detik).

Kata Kunci : Briket, Bottom Ash, Onggok, Kualitas Briket