Analisis ini dilakukan guna mengetahui kinerja PT Garuda Indonesia sebelum dan setelah restatement tahun 2018 dalam hal tingkat kesehatan perusahaan, dengan menggunakan Surat Keputusan Menteri BUMN No. KEP-100/MBU/2002 sebagai acuan mengukur aspek keuangan, aspek operasional, dan aspek administrasi. Analisis dilakukan menggunakan teknik analisis, dengan jenis penelitian deskriptif  kuantitatif. Data yang digunakan adalah data sekunder yang diterbitkan secara resmi melalui Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id). Hasil analisis menunjukkan tingkat kesehatan PT Garuda Indonesia lebih baik pada laporan keuangan sebelum restatement dengan skor total 58,25 kategori BBB yang termasuk dalam golongan kurang sehat, sedangkan untuk laporan keuangan setelah restatement dengan total skor 53 kategori BBB yang artinya kurang sehat. Hal ini membuktikan bahwa meskipun laporan keuangan sebelum restatement menunjukkan adanya keuntungan akibat pengakuan pendapatan, namun tidak menjamin bahwa hal tersebut memberikan efek yang baik pada tingkat kesehatan perusahaan.

Kata Kunci : Analisis Laporan Keuangan, SK Menteri BUMN Nomor: KEP-100/MBU/2002, dan tingkat kesehatan perusahaan.