Menurut WHO (2007), ISPA merupakan salah satu yang menjadi penyebab utama kematian dan kesakitan penyakit menular di dunia, kelompok yang memiliki risiko paling tinggi untuk terserang ISPA adalah balita, anak-anak, dan orang lanjut usia. Menurut hasil Riskesdas (2018), ISPA di Indonesia sebesar 4,4%. Angka kematian bayi dan balita Indonesia adalah tertinggi di negara ASEAN. Penyebab angka kesakitan dan kematian anak terbanyak saat ini masih diakibatkan oleh ISPA.  Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan telaah artikel untuk menjelaskan hubungan antara riwayat pemberian ASI eksklusif, keterpaparan rokok, dukungan tenaga kesehatan, dan keterpaparan informasi dengna kejadian ISPA pada balita. Jenis penelitian ini merupakan literature review menggunakan metode SLR (systematik Literature Review). Terdapat 12 artikel penelitian yang sesuai dengan topik penelitian terkait dengan hubungan antara pemberian ASI eksklusif, status merokok, dukungan tenaga kesehatan, keterpaparan informasi dengna kejadian ISPA pada balita yang didapatkan dari hasil pengumpulan melalui Google Scholar.Berdasarkan dari hasil telaah artikel penelitian yang dilakukan didapatkan hasil bahwa adanya hubungan antara pemberian ASI eksklusif, status merokok, dukungan tenaga kesehatan, keterpaparan informasi dengan kejadian ISPA pada balita. Selain itu ada pula perbedaan yang menyatakan tidak adanya hubungan pemberian ASI eksklusif, status merokok, keterpaparan informasi dengan kejadian ISPA pada balita.