ABSTRAK

Latar Belakang: Persentase pengguna alat kontrasepsi implant menurut WHO 2014 adalah 7,3%. Berdasarkan data BKKBN Indonesia per Desember 2019 menunjukkan hanya 12,34% yang menggunakan metode implant. Berdasarkan data BKKBN Provinsi Kalimantan Selatan per Desember 2019 jumlah pengguna kontrasepsi implant sebanyak 43.215 (7,05%). Adapun capaian penggunaan kontrasepsi implant di Kabupaten Banjar per Desember 2019 yaitu sebanyak 4.376 (4,64%). Tujuan: untuk mereview hubungan antara umur, pendidikan, dukungan suami, akses ke pusat pelayanan, dan keterpaparan informasi dengan penggunaan kontrasepsi implant. Desain Penelitian: literature review. Sumber Data: Google Scholar dan DOAJ. Metode Review: systematic literature review (SLR) Hasil: Berdasarkan 10 literature yang terdiri dari 7 jurnal nasional dan 3 jurnal internasional yang direview dengan rentang waktu 2015-2020 menunjukkan bahwa 3 dari 5 penelitian yang meneliti variabel pendidikan menyatakan ada hubungan antara pendidikan dengan penggunaan kontrasepsi implant. Adapun untuk variabel umur, 2 dari 2 penelitian menunjukkan hasil ada hubungan antara umur dengan penggunaan kontrasepsi implant. Untuk variabel dukungan suami, 6 dari 7 penelitian menyatakan ada hubungan antara dukungan suami dengan penggunaan kontrasepsi implant. Untuk variabel akses ke pusat pelayanan, 2 dari 3 penelitian menyatakan tidak ada hubungan antara akses ke pusat pelayanan dengan penggunaan kontrasepsi implant. Kemudian, untuk variabel keterpaparan informasi, 5 dari 5 penelitian menyatakan ada hubungan antara keterpaparan infromasi dengan penggunaan kontrasepsi implant. Kesimpulan: Variabel yang berhubungan dengan penggunaan kontrasepsi implant adalah umur, pendidikan, dukungan suami, dan keterpaparan informasi. Variabel yang tidak berhubungan adalah akses ke pusat pelayanan.

 Kata Kunci: umur, pendidikan, dukungan suami, akses ke pusat pelayanan, keterpaparan informasi.  

ABSTRACT

Background: WHO data in 2014 shows that the percentage of implants users was 7.3%. Based on data from BKKBN Indonesia as of December 2019, it shows that only 12.34% used the implant method. Implant contraceptive users in South Kalimantan was 43,215 (7.05%). Implant contraceptive use in Banjar Regency was 4,376 (4.64%). Objectives: to review the relationship between age, education, husband's support, access to service centers, and exposure to information and implant contraceptive use. Designs: literature review. Data Sources: Google Scholar and DOAJ. Review Methods: systematic literature review (SLR). Results: 3 out of 5 studies examining educational variables state that there is a relationship between education and implant contraceptive use. As for the age variable, 2 of the 2 studies showed that there was a relationship between age and implant contraceptive use. For the husband's support variable, 6 out of 7 studies stated that there was a relationship between husband's support and implant contraceptive use. For the variable access to service centers, 2 out of 3 studies stated that there was no relationship between access to service centers and implant contraceptive use. Then, for the information exposure variable, 5 out of 5 studies stated that there was a relationship between information exposure and implant contraceptive use. Conclusions: The variabels that have relationship with implant contraceptive use are age, education, husband’s support, and exposure to information. The variable that don’t have relationship with implant contraceptive use is access to service centers.

Keywords:  age, education, husband's support, access to service centers, exposure to information.