Posyandu bertujuan untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi. Berdasarkan hasil Riskesdas 2018, proporsi rata-rata penimbangan anak usia 0-59 bulan adalah 19,4% yang mengalami <8 kali, 54,6% yang melakukan pemeriksaan> 8 kali dan sisanya tidak pernah melakukan pemeriksaan. Dampak yang dialami balita apabila tidak rutin dalam kegiatan penimbangan di Posyandu antara lain ibu balita tidak mengetahui pertumbuhan dan perkembangan berat badan balita. Hal tersebut yang memicu munculnya permasalahan gizi pada balita yang akan berdampak sangat fatal yaitu dapat menyebabkan kematian. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengkaji literatur terkait hubungan antara pengetahuan ibu, sikap ibu, dukungan kader, dan kebutuhan ibu dengan menggunakan Posyandu balita. Metode penelitian ini menggunakan Scoping Review. Terdapat 10 artikel penelitian terkait topik penelitian terkait hubungan pengetahuan ibu, sikap ibu, dukungan kader, dan kebutuhan ibu dengan pemanfaatan Posyandu balita, yang didapatkan dari hasil pengumpulan Google Scholar dan Portal Garuda. Berdasarkan hasil kajian artikel penelitian ditemukan bahwa ada hubungan antara pengetahuan ibu, sikap ibu, dukungan kader dan kebutuhan ibu dengan pemanfaatan Posyandu balita. Sementara itu, ada juga perbedaan yang menegaskan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan ibu, dan dukungan kader dengan pemanfaatan Posyandu balita. Kesimpulan dari penelitian ini adalah variabel pengetahuan ibu, sikap ibu, dan kebutuhan ibu berhubungan dengan pemanfaatan Posyandu balita, sedangkan dukungan kader tidak berhubungan dengan pemanfaatan Posyandu balita.

Kata Kunci : Pemanfaatan posyandu balita, pengetahuan ibu, sikap ibu, dukungan kader, kebutuhan ibu