DIGITAL LIBRARY
JUDUL | : | UJI KETAHANAN BEBERAPA VARIETAS TANAMAN CABAI RAWIT TERHADAP PENYAKIT ANTRAKNOSA (Colletotrichum gloeosporioides) | |
PENGARANG | : | HAMNAH | |
PENERBIT | : | UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT | |
TANGGAL | : | 2021-01-19 |
ABSTRAK
Cabai rawit adalah jenis tanaman hortikultura yang banyak dibudidayakan para petani karena bernilai ekonomi tinggi. Dalam budidaya tanaman cabai rawit penyakit antraknosa merupakan penyakit utama yang selalu menyerang buah cabai rawit. Penyakit ini disebabkan oleh cendawan Colletotrichum spp. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat ketahanan beberapa varietas tanaman cabai rawit terhadap penyakit antraknosa dan masa inkubasi dari cendawan Colletotrichum spp. pada varietas tanaman cabai yang diujikan. Metode penelitian menggunakan RancanganAcak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan dan 4 ulangan dengan setiap ulangan ada 2 tanaman sehingga berjumlah 48 tanaman cabai. Ada 6 varietas cabai rawit yang diuji ketahanannya yaitu varietas Sigantung, Sakti, Mahameru, Maruti, Bara dan Seta super. Inokulasi cendawan Colletotrichum spp. dilakukan dua kali yaitu pada saat berbunga dan berbuah dengan variabel pengamatan masa inkubasi, intensitas serangan penyakit dan persentase gugur bunga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masa inkubasipenyakitantraknosa pada setiapvarietas yang diujikanberbeda-beda begitu pula pada tingkat ketahanannya. Varietas Bara, Sakti, Seta super, Mahameru dan Sigantung termasuk varietas yang tahan sedangkan varietas Maruti agak rentan. Perbedaan ketahanan disebabkan oleh faktor lingkungan dan faktor genetik yang dimiliki setiap varietas. Inokulasi pada saatberbunga dan berbuahberpengaruhterhadaptingginyapersentasebungagugur dan akhirnyaberpengaruhterhadapjumlahbuah yang akanterbentuk. Persentase bunga gugur tertinggi terjadi pada varietas Sigantung.
Kata kunci : Cabai Rawit, Colletotrichum spp. dan Tingkat Ketahanan
NO | DOWNLOAD LINK |
1 | FILE 1 |
File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI