DIGITAL LIBRARY



JUDUL:KAJIAN NERACA MASSA PADA INDUSTRI KELAPA SAWIT STUDI KASUS DI PT. ALAM TRI ABADI KEC. MURUNG PUDAK, KAB. TABALONG, KALIMANTAN SELATAN
PENGARANG:YUYUN HADIYARTI
PENERBIT:FAKULTAS PERTANIAN
TANGGAL:2018-02-12


Perkebunan adalah salah satu subsektor dari sektor pertanian yang memiliki kontribusi terhadap PDB (Produk Domestik Bruto) di Indonesia, Kelapa sawit merupakan komoditas perkebunan unggulan dan utama Indonesia. Produk ini memiliki nilai ekonomis tinggi dan menjadi salah satu penyumbang devisa negara yang terbesar jika dibandingkan dengan komoditas perkebunan lainnya. Pengolahan kelapa sawit merupakan salah satu faktor menentukan keberhasilan usaha perkebunan kelapa sawit. Perusahaan pengolahan kelapa sawit harus melakukan efisiensi, dimana efisiensi adalah suatu kemampuan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan benar. Dikatakan efisien apabila keluaran (output) yang dicapai lebih tinggi dibandingkan dengan masukan (input) yang digunakan. Untuk mencapai hasil yang efisien dalam pengolahan CPO memerlukan perancangan proses neraca massa. Neraca massa pada  proses produksi  dalam industri kelapa sawit merupakan perhitungan kuantitatif dari semua bahan-bahan yang masuk, yang keluar, dan yang terbuang. perhitungan neraca massa digunakan untuk mendapatkan kesetimbangan massa input dan output dari pabrik kelapa sawit, agar tidak terjadi ketimpangan dalam melaksanakan kegiatan dan yang paling penting adalah untuk meminimalisir kerugian dalam proses produksi. Oleh sebab itu diperlukannya menerapkan analisis neraca massa pada pengolahan CPO. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis neraca massa pengolahan CPO di PT. Alam Tri Abadi Kec. Murung Pudak, Kab. Tabalong, Kalimantan Selatan. Meode penelitian ini dimulai dengan membangun kompartemen menurut stasiun proses pengolahan kelapa sawit sehingga mendiekati keadaan faktual. Kompartemen Pada neraca massa pengolahan CPO adalah stasiun penerimaan buah, perebusan, perontokan buah, pelumatan, pengempaan, dan pemurnian minyak (Sand trap tank, oil vibrating screen, crude oil tank, continous clarifier tank, vacum dryer). Analisis data dilakukan dengan analisis data kuantitatif dan analisis data kualitatif.
 
iv
 
Menurut Nasution et al.,  (2014), persentase yang ditentukan untuk hasil minyak sebesar 22% dari jumlah TBS olah, sedangkan minyak yang dihasilkan di PKS PT. Alam Tri Abadi sebesar 20% dari jumlah TBS olah. Minyak yang dihasilkan lebih sedikit dibandingkan dengan persentase minyak yang ditentukan hal ini disebabkan karena bahan baku itu sendiri, TBS yang diolah masih banyak buah mentahnya dan ada sebagian buah yang terlalu matang sehingga CPO yang dihasilkan lebih sedikit dibandingkan dengan persentase yang sudah ditentukan. Produktivitas pemakaian bahan baku tandan buah segar di PT. Alam Tri Abadi masih belum efisien, hal ini menyebabkan CPO yang dihasilkan belum sesuai dengan persentasi menurut Nasution et al., (2014).
 
 

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI