Kanker payudara merupakan jenis kanker dengan angka prevalensi kanker yang paling tinggi pada perempuan di Indonesia. Tingginya angka tersebut dikarenakan oleh terlambatnya deteksi dini. Menurut Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, kanker payudara pada usia dini (15-19 tahun) mengalami peningkatan dari 2 orang pada tahun 2017 menjadi 4 orang pada tahun 2018. Sedangkan pada tahun 2019 menunjukan perempuan yang berusia dibawah 30 tahun dan terdapat 7 orang terkena tumor payudara, 2 orang penderita kanker payudara dan 3 orang mengalami kelainan pada payudara. Deteksi dini dengan melakukan pemeriksaan payudara sendiri sangat diperlukan untuk menemukan adanya kelainan pada payudara melalui pemeriksaan payudara sendiri atau SADARI. Tujuan penulisan ini untuk melakukan telaah literatur mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku SADARI pada mahasiswi.Menggunakan metode Scoping Review terhadap 10 artikel penelitian yang sesuai dengan topik penelitian dengan pengumpulan artikel melalui Google Scholar dan Research Gate.Hasil penelitian menyatakan adanya hubungan antara persepsi kerentanan, persepsi keparahan dan persepsi manfaat dan persepsi hambatan terhadap perilaku SADARI pada mahasiswi. Hal tersebut dikarenakan adanya kesesuaian antara hasil penelitian terdahulu dengan aspek teoritis. Berdasarkan analisis dan sintesis yang dilakukan, menurut pandangan peneliti variabel persepsi kerentanan, persepsi keparahan, persepsi manfaat dan persepsi hambatan memiliki hubungan dengan perilaku SADARI pada mahasiswi.

Kata Kunci : Persepsi, HBM, Perilaku, SADARI,Mahasiswi